JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terkoreksi dalam perdagangan, hari ini (2/2). Fokus pelaku pasar kini tertuju kepada keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, bank sentral Eropa (ECB) dan bank sentral Inggris (BoE) terkait kebijakan pengetatan moneter.

Berdasarkan konsensus pasar, The Fed bakal menaikkan bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) dalam rapat pada 1-2 Januari waktu setempat, sementara ECB dan BoE diperkirakan menaikkan bunga acuan masing-masing 50 bps.

Sentimen eksternal tersebut bakal membayangi pergerakan IHSG. Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan melihat secara teknikal stochastic RSI cenderung melanjutkan penurunannya dari overbought area. Karenanya, IHSG dalam perdagangan, Kamis (2/2), diperkirakan terkonsolidasi di posisi 6.830.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/2) sore, ditutup menguat ditopang oleh penurunan inflasi tahunan dalam negeri pada Januari 2023. IHSG ditutup menguat 22,92 poin atau 0,34 persen ke posisi 6.862,2. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,65 poin atau 0,50 persen ke posisi 941,1.

Baca Juga: