Sakit hati saya melihat keponakan saya harus berjuang melawan tumor otak di usianya yang masih muda. Tapi saya sedikit lega karena ada JKN-KIS yang menjamin keponakan saya. Seluruh biaya pengobatan ditanggung penuh dan keponakan saya pun bisa ditangani dengan optimal

Jakarta Selatan, jamkesnews - Tidak bisa dipungkiri, kesehatan adalah salah satu nikmat terbesar dalam hidup manusia. Tubuh dan jiwa yang sehat membuat manusia bisa melakukan apapun dalam hidupnya. Itulah yang diyakini oleh Mardi. Karena itulah Mardi selalu berusaha menjaga dan mengingatkan seluruh keluarga serta kerabatnya untuk menjaga kesehatan.

Tapi, malang tak bisa ditolak, untung tak bisa diraih. Keponakan tercinta, Sulthansyah fikzar yang masih berusia 14 tahun harus terkena tumor otak. Keluarga besar tentunya sangat sedih, terlebih lagi orang tua Sulthan yang sangat terpukul. Ditemui ketika menjenguk keponakan di Pusat Otak Nasional pada hari Senin (22/04), Mardi pun mengisahkan.

"Awalnya, keponakan saya mengeluh sakit di kepalanya. Kami awalnya mengira hanya sakit kepala biasa. Tapi, sudah berhari-hari tidak kunjung sembuh juga. Akhirnya kami bawa ke Puskesmas dengan menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN-KIS). Dokter Puskesmas memberikan kami rujukan untuk memeriksakan ke rumah sakit," Ujar Mardi.

Ketika diperiksa di rumah sakit, ternyata hasilnya adalah Sulthan mengalami tumor otak. Untuk beberapa waktu, Sulthan pun dirawat di rumah sakit. Mardi dan keluarga besar sempat panik karena membayangkan berapa banyak uang yang harus dikeluarkan.

"Lebih kaget lagi ketika harus dipindah ke Pusat Otak Nasional. Kami sempat berembuk untuk mengumpulkan uang dari saudara dan meminjam ke bank untuk berjaga-jaga. Tapi, ternyata kekhawatiran kami tidak terbukti. Keponakan saya ditanggung penuh berbagai proses pengobatannya oleh JKN-KIS. Kami merasa sangat lega dan bisa fokus merawat Sulthan untuk kesembuhannya," Lanjut Mardi.

Mardi sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada JKN-KIS. Dia sangat senang karena JKN-KIS membuat keponakannya mendapatkan pelayanan penuh dan optimal tanpa ada biaya sepeserpun.

"Sulit membayangkan Indonesia tanpa JKN-KIS. Di Pusat Otak Nasional saja, penderita tumor otak sangat banyak. Bayangkan untuk satu orang saja saya yakin menghabiskan biaya ratusan juta, apalagi jika lebih banyak lagi. JKN-KIS benar-benar menjadi harapan rakyat Indonesia," Tambah Mardi.

Baca Juga: