Pada 1 Mei 2019, Indonesia resmi memegang jabatan presidensi atau pimpinan di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB), di Markas Besar PBB, Manhattan, New York, Amerika Serikat. Jabatan ini berlangsung selama satu bulan. Kepemimpinan Indonesia di DK PBB telah dimulai dengan diwakili oleh Dian Triansyah Djani.

Terpilihnya Indonesia sebagai Presiden DK PBB adalah prestasi besar bagi bangsa Indonesia. Sebagai negara yang berdaulat dan merdeka serta ikut berkontribusi dalam perdamaian dunia, Indonesia memiliki pengalaman yang mumpuni untuk menjabat posisi tersebut.

Untuk mengetahui apa saja yang dilakukan oleh Indonesia sebagai Presiden DK PBB pada Mei 2019, wartawan Koran Jakarta, Anggie Ariesta, berkesempatan mewawancarai Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB, Duta Besar Dian Triansyah Djani melalui sambungan telepon, baru-baru ini. Berikut petikan selengkapnya.

Indonesia baru saja menjadi Presiden DK PBB, apa harapan Anda sebagai Presiden?

Tentunya mengharapkan Indonesia dapat berperan aktif dalam kepresidenan kita untuk membantu penyelesaian masalah-masalah global. Insya Allah kita dapat berkontribusi bagi perdamaian dunia, dengan kredibilitas Indonesia, dandengan rekam jejak kita selama ini. Itu harapan saya.

Apa saja keuntungan bagi Indonesia ketika menjadi Presiden DK PBB?

Sebagai presiden kita bisa menentukan arah pembahasan. Kita bisa memilih inisiatif untuk memfasilitasi berbagai proses pengambilan keputusan terkait berbagai isu dan konflik dunia. Yang saya bilang tadi juga kita bisa berkontribusi bagi perdamaian dunia dan tentunya selama menjadi presiden, Indonesia bisa mengajukan prioritas kita.

Saya ambil contoh prioritas kita dalam isu Palestina yang menjadi perhatian utama. Dengan kita jadi presiden, telah diselenggarakan pertemuan DK PBB terkait pemukiman ilegal yang dilakukan Israel. Kita juga bisa mengajukan isu-isu lainyang menjadi kepentingan kita saat menjadi presiden.

Dengan keuntungan Indonesia sebagai Presiden DK PBB, apa tema yang dibawa oleh kita?

Kita memiliki tema Investing for Peace dalam presidensi ini. Kita ingin memajukan perdamaian. Kita telah melakukan pertemuan terbuka DK PBB terkait dengan perlindungan masyarakat sipil. Nah, selama kita menjadi presiden, kita juga memajukan kepentingan kita terkait pemeliharaanperdamaian. Kita kan punya 37.000 pasukan penjaga perdamaian sejak tahun 1957, sekarang ini kita nomer satu negara penyumbang pasukan perdamaian di DK PBB.

Prioritas dari tema yang dibawa Indonesia seperti apa?

Pada 7 Mei yang lalu, kita mengadakan pertemuan terbuka untuk membahas isu peacekeeping operation atau misi pemeliharaan perdamaian PBB. Itu jadi prioritas kita. Kita juga ingin memajukan isu yang terkait pembangunan dan yang paling penting adalah isu Palestina. Jadi intinya sebagai presiden, kita bisa menjembatani.

Nah, itu harapan kita menjembatani di antara negara-negara anggota DK PBB lainnya. Kita sebagai rakyat Indonesia patut bangga dan bahagia atas pencapaian prestasi dan kinerja pemerintah Indonesia melalui Kemlu dan perwakilannya di luar negeri sehingga terpilih sebagai Presiden DK PBB.

Target utama bagi Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi perdamaian adalah untuk terus menabur benih perdamaian ke seluruh dunia dan hidup yang harmonis.

Bagaimana perjuangan untuk menjadi Presiden DK PBB, bisa diceritakan sedikit?

Perjuangan menjadi presiden DK PBB yang perlu dicatat adalah bagaimana kita menjadi anggota DK PBB itu sendiri. Kalau presidensi itu tentunya punya pengertian di antara 15 anggota PBB dan memegang presidensi selama satu bulan. Nah, perjuangan dimulai dengan proses menjadi anggota DK PBB. Jadi setiap tahunnya ada pergantian Dewan Keamanan PBB dari wilayah-wilayah tertentu.

Ini kami mesti lobby dan lakukan kampanye. Kami harusmeyakinkan 193 negara bahwa kita pantas menjadi anggota DK PBB dan itu berhasil pada tahun lalu, tepatnya Juni 2018 saat pemilihan anggota DK PBB dari wilayah Asia Pasifik kita mendapatkan 144 suara mengalahkan Maladewa.Inibukan perjuangan yang gampang.

Pencalonan kita sudah diputuskan sejak hampir 10-11 tahun yang lalu dan kita kampanye intensnya dua tahun terakhir sebelum pemilihan. Jadi itu proses yang cukup lama untuk jadi anggota DK PBB, dan sebagai catatan keanggotaan kita sebagai anggota tidak tetap DK PBB berlaku untuk duatahun. Jadi kita perlu benar-benar menunjukkan bahwa kita pantas. Kita berjuang untuk tunjukkan kredibilitas, dan sebagai negara yang mempunyai kemampuan dan patut menjadi anggota DK PBB.

Oh ya ada banyak anggota DK PBB dan Sekjen PBB memakai batik? Apa ini diplomasi batik?

Jadi niat dan pemikiran kami sangat sederhana. Kamisengaja membawa batik ke DK PBB untuk menunjukkan budaya Indonesia, sekaligus memberi warna di sidang DK PBB dengan diplomasi batik. Para Duta Besar negara anggota DK menggunakan batik sebagai bentuk apresiasi kepada Indonesia dan kepercayaan terhadap kepemimpinan Indonesia sebagai presiden DK PBB.

Batik menyimbolkan berbagai macam desain dan asal daerah di Indonesia. Proses membatik itu juga kita angkat sebagai simbol menghargai perbedaan. Kita kan selalu berpegang pada prinsip unity in diversity atau Bhinneka Tunggal Ika.

Nah, meskipun berbeda pandangan diharapkan DK PBB akan mempunyai satu unity atau kesatuan dalam tingkah laku menyikapi tantangan global. Kira-kira begitu filosofinya.Sekali lagi, batik sangat dihargai di DK PBB. Peserta sidang DK yang biasanya berdandan secara formal, mengenakan batik beraneka motif dan warna Dengan batik itu sekaligus bisa mencairkan diskusi dan pembahasan di DK PBB.

Perang dagang AS dan Tiongkok apakah menjadi agenda pembahasan?

Tidak. Jadi DK PBB mempunyai mandat atau tugas untuk menjaga keamanan dan perdamaian. Kalau bicara mengenai perang dagang itu urusan bilateral. Intinya DK PBB bukan tempatnya.

Kita tahu masih banyak konflik di belahan dunia lain,terutama di Timur Tengah dan kawasan Amerika Latin, apa usul Indonesia?

Kita ingin membawa tema presidensi kita, yaitu perlunya invest in peace. Intinya menabur benih perdamaian dan mendorong agar supaya semua anggota DK PBB bersatu untuk menghadapi berbagai macam konflik. Konflik akan menimbulkan instabilitas. Kita mencoba menselaraskan pandangan di antara anggota PBB untuk kerja samamenyelesaikan berbagai macam konflik.

Kita bukan cuma menyampaikan pesan-pesan atau kata-kata. Kita bersedia mengirim pasukan perdamaian. Kita sudah ada di delapan misi di Afrika, Timur Tengah. Kita kirimkan pasukan. Contohnya, ada lebih dari 1.040 penjaga perdamaian, pria maupun wanita di Kongo. Kita memiliki lebih dari 1.300 pasukan di Lebanon. Di Timur Tengah lainnya kita juga ada di berbagai titik.

Intinya kita bukan hanya berkata-kata, tapi konkret. Siap berkontribusi dalam mengirimkan pasukan, dan itu bukan suatu hal yang gampang. Perjuangan Indonesia sendiri sangat dihargai banyak anggota DK PBB lainnya.

Bicara soal konflik, bagaimana tanggapan Anda tentang terorisme, radikalisme, serta krisis pengungsi dari wilayah konflik tersebut?

Intinya semua isu yang terkait dengan keamanan dan perdamaian bisa dibawa ke Dewan Keamanan tentunya dengan blessing atau dengan permintaan Dewan Keamanan itu sendiri. Jadi silahkan aja siapa (anggota DK PBB) yang mau membawa isu tersebut dan dapat dibahas.

Di luar soal keamanan dan perang, apakah masalah narkoba, perubahan iklim, dan masalah sosial lain jadi target perjuangan Indonesia?

Selama masalah-masalah tersebut memiliki keterkaitan dengan perdamaian dan keamanan, tentunya bisa dibahas. Sebagai contoh, dampak perubahan iklim yang sangat drastis yang terjadi di wilayah Afrika Tengah.

Mereka rebutan lahan karena tanahnya tidak subur. Nah,ini akan menjadi konflik, menimbulkan kekacauan di wilayah atau negara tersebut. Dewan Keamanan bisa turun untuk ikut memonitor, ikut membantu penyelesaian masalah. Ini perlu ditekankan lagi, selama isu tersebut ada keterkaitan dengan isu perdamaian dan keamanan, bisa dibahas di Dewan Keamanan.

Bagaimana tanggapan Anda tentang terorisme, radikalisme, serta krisis pengungsi dari wilayah konflik tersebut?

Kita selama menjadi anggota DK PBB selalu aktif terkait isu terorisme. Kita telah mengeluarkan lima press statementsepanjang bulan Januari hingga Mei. Tanggal 2 Januari, hari pertama kita di Dewan Keamanan, Indonesia telah mengambil inisiatif untuk press statement mengenai serangan teroris di Afganistan. Untuk mengeluarkan press statement ini tidak mudah, kita perlu menegosiasikan dengan 14 anggota DK PBB lain.

Kita sudah mengeluarkan press statement tentang kasus Christchurch, kasus teroris di Filipina Selatan , dan di Sri Lanka juga. Saya sendiri juga ketua komite di DK PBB yang menangani isu-isu terorisme tersebut. Saya memegang tigakomite saat ini. Ini merupakan prioritas kita juga untuk ikut serta menangani isu-isu terorisme dunia. Jadi kembali lagi selama ada keterkaitan perdamaian dan keamanan itu tugasnya Dewan Keamanan untuk ikut serta mencari solusi.

Negara-negara mana yang perlu di-lobby untuk menggolkan perjuangan Indonesia selama menjadi Presiden DK PBB?

Kalau menjadi presiden itu kita berdasarkan urutan abjad. Dengan konstelasi keanggotaan DK PBB saat ini,Indonesia insya Allah jadi presiden lagi kira-kira 15 bulan dari sekarang.

N-3

Baca Juga: