Warga Suriah barat laut pada Sabtu (9/7) memperingatkan akan risiko "malapetaka" menyusul veto Rusia di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengancam untuk mengakhiri pengiriman bantuan lintas batas yang penting bagi kelangsungan hidup mereka.

Mazen Allouch, petugas lintas batas, menyebut kegagalan untuk memperpanjang otorisasi pengiriman bantuan PBB melalui penyeberangan Bab Al-Hawa di perbatasan Suriah-Turki "sebagai awal dari kelaparan tak terkendali yang secara langsung akan mengancam ketahanan pangan lebih dari empat juta orang" yang tinggal di barat laut Suriah.

"kebijakan pengepungan dan kelaparan yang dilakukan Rusia di seluruh Suriah," katanya kepada AFP.

Mekanisme lintas batas di Bab Al-Hawa, yang telah berlaku sejak 2014, akan segera berakhir. Sebagai informasi, penyeberangan itu merupakan satu-satunya jalur yang dapat membawa bantuan ke barat laut yang dikuasai pemberontak tanpa menavigasi daerah yang dikendalikan oleh pasukan pemerintah Suriah.

Hal ini lantas membuat kekhawatiran memuncak di provinsi barat laut Idlib, di mana mayoritas penduduk mengungsi dan bergulat dengan kerawanan pangan.

"Semua orang tahu sebagian besar penghuni kamp sangat bergantung pada bantuan ini," kata Abdulsalam Youssef yang tinggal di pemukiman darurat seperti dikutip dari kantor berita AFP.

"Veto Rusia berarti malapetaka bagi saya." tegasnya.

Berdasarkan data kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), lebih dari 4.600 truk bantuan, yang sebagian besar membawa makanan, telah melintasi Bab Al-Hawa sepanjang tahun ini, membantu sekitar 2,4 juta orang.

Namun, pada hari Sabtu (9/7), Bab al Hawa ditutup karena libur Iduladha, seperti dilaporkan koresponden AFP.

Keheningan yang tenang telah terjadi di daerah perbatasan sejak konvoi bantuan terakhir menyeberang pada Jumat (8/7) siang.

"Saya berharap Dewan Keamanan akan segera bertemu lagi dan menyepakati jalan ke depan," kata Mark Cutts, wakil koordinator kemanusiaan regional PBB untuk krisis Suriah.

"Kegagalan untuk memperbaiki resolusi untuk bantuan lintas batas akan menjadi bencana bagi lebih dari empat juta orang di barat laut Suriah," lanjutnya kepada AFP.

Baca Juga: