Ramainya kabar perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, wilayah Eropa Timur justru harus menghadapi ancaman baru. Keduanya harus menghadapi gelombang baru kasus Covid-19 varian Omicron yang kini bergerak ke arah wilayah tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak pihak berwenang untuk meningkatkan laju vaksinasi. Tak hanya itu, WHO juga meminta pemerintah setempat melakukan sejumlah langkah pencegahan lainnya, seperti rapid test dan penggunaan masker.

Direktur Regional WHO Eropa Hans Kluge mengatakan, kasus Covid-19 meningkat lebih dari dua kali lipat di Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Georgia, Rusia, dan Ukraina dalam dua pekan terakhir.

Tercatat, kasus Covid-19 di seluruh Eropa mencapai lebih dari 165 juta kasus. Sedangkan, terdapat 25 ribu kasus kematian dalam satu minggu terakhir.

Kluge juga merespon kebijakan negara yang melonggarkan pembatasan pandemi. Ia menekankan, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk mencabut langkah-langkah tersebut.

"Menghadapi gelombang pasang Omicron dan Delta yang masih beredar di Timur, situasi yang mengkhawatirkan ini bukan saatnya untuk mencabut langkah yang kita ketahui berhasil mengurangi penyebaran Covid-19," kata Kluge, dikutip dari Reuters, Rabu (16/2).

Ia juga meminta pemerintah setempat untuk memeriksa proses vaksinasi yang dilihat masih dalam tingkatan rendah. Bahkan, kata Kluge, rendahnya proses vaksinasi terjadi kepada orang lanjut usia (lansia), yang justru menjadi prioritas dalam mendapatkan vaksin Covid-19.

Tercatat, sejauh ini kurang dari 40 persen masyarakat berusia di atas 60 tahun di Bosnia Herzegovina, Bulgaria, Kirgistan, Ukraina, dan Uzbekistan telah menyelesaikan vaksinasi.

Baca Juga: