Jerman tengah mempersiapkan diri untuk mengambil alih kendali kilang PCK di Kota Schwedt yang saat ini dioperasikan oleh Rosneft, perusahaan milik negara Rusia. Kilang tersebut menjadi pemasok semua impor minyak Jerman yang tersisa dari Rusia.

Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengatakan, negaranya telah menetapkan rencana untuk tidak lagi bergantung pada minyak Rusia, yang akan membuat embargo minyak Uni Eropa dapat dikelola untuk ekonomi terbesar di benua tersebut.

Jerman juga telah mengurangi proporsi minyak dari Rusia menjadi 12 persen dari 35 persen, sehingga PCK menjadi satu-satunya konsumen minyak Rusia yang tersisa di negara tersebut. PCK memasok sebagian Jerman Timur, termasuk Ibu Kota Jerman, Berlin, serta Polandia Barat.

"Tidak tertarik untuk tidak memurnikan minyak Rusia. Jika saya menelepon mereka dan bertanya, "apa yang Anda lakukan untuk menjadi independen dari minyak Rusia", mereka bahkan tidak akan mengangkat telepon," kata Habeck dalam sebuah video yang diunggah di Twitter oleh kementerian ekonomi, dikutip Reuters, Kamis (28/4).

"Kami membuat kemajuan yang baik. Sekarang tentang detail teknis," lanjutnya.

Di bawah rencana Habeck, sebagian pasokan untuk PCK akan dikirim melalui pelabuhan Rostock di Laut Baltik Jerman. Ia juga mengatakan solidaritas dari Polandia diperlukan untuk memasok sisanya.

"Orang Polandia mengatakan tidak ingin membawa minyak Polandia ke Jerman untuk menjaga Schwedt tetap hidup. Tapi kita berbicara tentang kasus di mana Jerman mendukung Polandia dan Polandia mendukung Jerman jika Rosneft tidak lagi menjadi operator kilang," ucapnya.

Ditanya apakah Jerman dapat mempertimbangkan untuk mengambil alih kilang Schwedt, Habeck mengatakan bahwa negaranya dalam situasi di mana pemerintah harus beradaptasi dan bersiap untuk semua skenario.

Habeck pun mengatakan bahwa Jerman dapat mengatasi embargo minyak begitu solusi untuk PCK ditemukan.

"Jika kita memiliki masa transisi untuk mengatur kapal yang dapat membawa minyak ke Rostock, yang menggunakan pelabuhan di sana untuk memasok Schwedt, kita akan dapat mengelola embargo minyak," katanya.

"Pasti akan ada kelangkaan di beberapa daerah. Pasti akan ada harga yang lebih tinggi, dan mungkin beberapa gangguan lokal, tetapi itu tidak lagi menjadi bencana total," imbuhnya.

Sebelumnya, kabinet Jerman telah menyetujui amandemen legislatif yang akan memudahkan negaranya untuk mengambil kendali aset dan perusahaan penting guna mengamankan pasokan energi.

Baca Juga: