Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva mengungkapkan Presiden Vladimir Putin berencana akan datang ke Bali. Ini untuk menghadiri acara KTT G20 yang akan digelar pada akhir tahun 2022 mendatang.

Rencana orang nomor satu di Rusia itu untuk hadir dalam acara KTT G20 menuai kontroversi. Ini seiring desakan yang muncul untuk mengeluarkan Rusia dari negara kelompok G20 akibat serangan yang dilakukan ke Ukraina.

"Sejauh ini dia (Putin) mau datang ke KTT G20. Tapi tergantung pada situasi," kata Vorobieva dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (23/3).

Vorobieva menjelaskan, Rusia mendukung presidensi Indonesia di G20 yang digelar tahun ini. Menurutnya, Indonesia menjadi presiden G20 bukan untuk membahas konflik Rusia-Ukraina melainkan masalah ekonomi global.

"Seperti yang saya katakan, kami mendukung presidensi Indonesia di G20. G20 tidak ada hubungannya atau tidak membahas dengan situasi di Ukraina," ucapnya.

Sebagai informasi, Rusia mulai melancarkan serangan ke Ukraina sejak 24 Februari lalu. Ini membuat sejumlah negara menjatuhkan berbagai sanksi kepada Rusia.

Adapun beberapa sanksi yang diberikan yakni menutup Rusia dari sistem perbankan global dengan memutusnya dari SWIFT. AS dan sekutu juga telah melarang impor minyak dan gas negeri itu.

Sementara, Komisi Tertinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak Asasi Manusia (HAM) mengungkapkan 925 orang tewas akibat serangan Rusia ke Ukraina. Ini berdasarkan data terbaru per Senin (21/3).

Data terbaru tersebut dilakukan melalui perhitungan dari awal Rusia melancarkan invasi di Ukraina pada 24 Februari hingga 20 Maret. Dari total jumlah korban tewas tersebut, 39 orang merupakan anak-anak.

"Sebagian besar korban sipil yang tercatat disebabkan oleh penggunaan senjata peledak dengan area dampak yang luas," tulis Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, dikutip CNBC International, Selasa (22/3).

"Termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem roket multi-peluncuran, serta serangan rudal dan udara," tambahnya.

PBB juga mencatat warga yang mengalami luka-luka akibat invasi Rusia di Ukraina mencapai 1.496 orang. Namun, korban tewas dan luka diyakini lebih banyak dari jumlah total tersebut lantaran tak sedikit laporan yang tertunda.

Baca Juga: