JAKARTA- Satu malam, empat prajurit dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 407/Padmakusuma Pos Mentari melakukan patroli. Keempatnya, menelusuri jalan tradisional yang membelah hutan Kalimantan. Saat itulah, ditemukan jejak mencurigakan yang mengarah pada semak-semak.
Naluri prajurit pun bekerja. Karena curiga, keempatnya lantas turun untuk mengecek jejak mencurigakan tersebut. Di tengah kegelapan hutan Kalimantan, dengan mata awas dan sikap siaga, mereka menelusuri jejak itu. Dan temuan mengagetkan pun didapat. Mereka menemukan dua Kardus berisi 96 botol miras merk Benson yang ditutupi dedaunan.
Kisah tersebut diceritakan, Dansatgas Pamtas RI - Mly Yonif 407/PK Letkol Inf Catur Irawan dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Jumat (11/12). Kata sang Letkol, dua kardus berisi 96 botol miras merek Benson ini berasal dari Malaysia. Kardus miras ini ditemukan, di jalur lintas tradisional yang ada Dusun Mentari, Desa Sepindang, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar.
"Ketika sedang berpatroli malam, salah satu anggota melihat jejak masuk ke arah semak, karena merasa curiga kemudian melaksanakan penelusuran dan pengecekan di sekitar semak tersebut, setelah dilaksanakan pengecekan ditemukan dua kardus berisi 96 botol Miras merk Benson yang ditutupi dedaunan," kata Letkol Catur.
Menurut Letkol Catur, kegiatan patroli malam hari adalah kegiatan rutin dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 407/Padmakusuma Pos Mentari. Tujuannya, menciptakan rasa aman di sekitar pemukiman masyarakat. Sekaligus mencegah aksi ilegal di tapal batas negara.
"Selain mencegah kegiatan ilegal, patroli malam di jalur tikus, diharapkan dapat menciptakan keamanan bagi masyarakat terhadap peredaran barang-barang ilegal atau pelintas batas illegal," kata Letkol Catur.
Barang bukti dua kardus miras itu sendiri selanjutnya diserahkan kepada pihak Bea Cukai Nanga Badau yang diwakilkan Kasi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Duknis Nanga Badau. ags/N-3