PM Jepang Shigeru Ishiba meminta "penjelasan lengkap" Tiongkok mengenai intrusi wilayah udara oleh pesawat militernya.
VIENTIEANE - Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba meminta "penjelasan lengkap" Tiongkok mengenai intrusi wilayah udara oleh pesawat militernya dalam pertemuan tatap muka pertamanya dengan Perdana Menteri Li Qiang, kata Tokyo pada hari Jumat (11/10).
"Perdana Menteri Ishiba menegaskan kembali kekhawatiran serius Jepang tentang situasi di Laut Tiongkok Timur, termasuk... meningkatnya aktivitas militer Tiongkok di wilayah sekitar Jepang," kata Kementerian Luar Negeri Jepang setelah pertemuan hari Kamis di sela-sela KTT ASEAN di Laos.
Secara khusus, Ishiba mengatakan ia menginginkan "penjelasan lengkap mengenai pelanggaran wilayah udara teritorial Jepang" oleh pesawat militer Tiongkok pada bulan Agustus.
Ishiba, dalam perjalanan resmi pertamanya ke luar negeri sejak menjabat minggu lalu, juga menyoroti lintasan kapal induk Liaoning milik Tiongkok di antara dua pulau Jepang di dekat Taiwan untuk pertama kalinya bulan lalu.
Segera setelah itu, sebuah kapal perang Jepang berlayar melalui Selat Taiwan untuk pertama kalinya, yang memicu reaksi marah dari Beijing.
Ishiba (67) juga mendesak Tiongkok untuk memastikan keselamatan warga negara Jepang setelah peristiwa penusukan yang menewaskan seorang anak sekolah Jepang di Shenzhen bulan lalu, dan insiden terkini lainnya.
Ia juga "menyampaikan kekhawatiran serius Jepang tentang situasi di Laut Tiongkok Selatan, Hong Kong, Daerah Otonomi Uighur Xinjiang dan lainnya", dan menekankan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Namun Ishiba dan Li sepakat mengenai perlunya hubungan yang "konstruktif dan stabil" dan mengatakan mereka akan "menjaga komunikasi berlapis-lapis antara Jepang dan Tiongkok di semua tingkatan, termasuk di tingkat pertemuan puncak".
Beijing mengumumkan bulan lalu bahwa mereka akan secara bertahap melonggarkan larangan impor makanan laut Jepang yang diberlakukan pada tahun 2023 terkait pembuangan air limbah yang diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang rusak.
Media Jepang mengatakan Ishiba ingin meredakan ketegangan dengan tujuan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Ishiba di masa lalu menyerukan pakta Asia gaya NATO dengan tujuan yang tidak disebutkan untuk menawarkan perlindungan terhadap Tiongkok.
Li menyindir hal ini selama pembicaraan hari Kamis antara para pemimpin ASEAN dan Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.
Ia memperingatkan bahaya "upaya untuk memperkenalkan konfrontasi blok dan konflik geopolitik ke Asia".