Kabupaten Serang di Provinsi Banten dikenal sebagai daerah yang dipenuhi destinasi wisata bernuansa alam, mulai dari pegunungan, wisata laut hingga sungainya yang memanjakan mata apalagi keindahan Pantai Anyer yang terkenal yang menjadi daya tarik untuk berlibur.
Banten juga memiliki sejarah panjang dalam sejarah Indonesia dengan menjadi jejak pertama Belanda yang datang ke Indonesia pada tahun 1596 dan menjadi pusat Kesultanan Banten, sehingga di sini banyak bangunan bersejarah yang khas dan unik.
Keraton Kaibon
Keraton mulai dibangun sejak tahun1815, keraton ini merupakan keraton tertua kedua di Banten setelah Keraton Surosowan yang notabene merupakan pusat pemerintahan kala itu. namun bangunannya hancur akibat adanya peperangan dengan Belanda pada tahun 1832.
Keraton Kaibon juga cukup menarik untuk didatangi. walaupun bangunan-bangunan yang berada disini sudah tidak utuh lagi, namun keraton ini menampilkan pemandangan bangunan kuno yang khas dan unik serta dikelilingi area padang rumput yang membuatnya seakan sangat alami.
Bagian depan keraton dibatasi gerbang yang memiliki 5 pintu, memiliki makna jumlah salat dalam satu hari yang dilakukan umat muslim. Sementara di ruang utama, ada kamar tidur kembang kerajaan, Bangunan ini sebenarnya adalah istana atau keraton tempat tinggal dari Ratu Aisyah, ibu dari Sultan Syaifudin yang pada saat itu memimpin kerajaan pada usia yang sangat muda.. Keraton yang memiliki luas sekitar 4 hektar ini terletak di Kasunyatan, Serang City, Banten.
Keraton Surosowan
Keraton Surosowan yang berada di area Kota Tua Banten, bangunan keraton diperkirakan dibangun antara tahun 1526 sampai 1570 oleh Sultan Maulana Hasanuddin. Keraton Surosowan berfungsi juga sebagai tempat tinggal sultan beserta keluarga dan pengikutnya. Keraton ini juga menjadi pusat kerajaan dalam menjalankan pemerintahan Kerajaan Banten.
Keraton ini memiliki ukuran sampai 3.5 hektare, Letak keraton berada di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kawasan Banten Lama, tepatnya berada di 14 km ke utara dari Kota Serang. Namun benteng ini sudah dihancurkan oleh Belanda pada tahun 1680 dan dihancurkan kembali pada masa pemerintahan Daendels di tahun 1813.
Keraton ini tidak kalah menarik untuk dikunjungi meskipun sudah hancur dan berupa sisa-sisa peninggalan bangunan saja, serta masih terdapat beberapa tembok-tembok bangunannya yang utuh, dan dalam keadaan yang bagus.
Masjid Agung Banten
Masjid Agung Banten menjadi ikon sejarah di kota Serang yang letaknya berada di kawasan kota lama. Bangunan masjid ini didirikan pada tahun 1556 oleh Sultan Maulana Hassanudin dan menjadi salah satu masjid tertua di Indonesia.
Salah satu bangunan yang menarik di sini adalah bentuk menaranya yang sangat khas mirip dengan mercusuar. Sementara perpaduan arsitektur bangunannya memadukan gaya Tionghoa, Arab, dan Belanda yang membuatnya terlihat sangat unik.
Masjid Agung Banten memiliki lima atap yang tersusun yang melambangkan rukun Islam. Sementara sentuhan Tiongkok yang ada di masjid ini tak lain dan tak bukan adalah jasa dari Tjek Ban Tjut.
Benteng Speelwijk
Benteng Speelwijk merupakan wisata sejarah di Serang yang tidak jauh dari bibir pantai dan Masjid Agung Banten. Benteng ini dibangun pada tahun 1585, yang menjadi tanda berakhirnya era kejayaan kesultanan di wilayah Banten dan sekitarnya. dan dimulainya kolonisasi Belanda di tanah Jawa
Benteng ini dibangun untuk melawan serangan rakyat Banten yang tidak suka dengan kehadiran Belanda serta menjadi pos pemantauan yang menghadap ke Selat Sunda. Sementara nama Speelwijk diambil dari Gubernur Hindia Belanda bernama Cornelis Janszoon Speelman.
Benteng ini memiliki bastion dan sebuah menara pengintai yang di dalamnya terdapat ruangan yang dulunya penuh dengan stok mesiu, dan ada juga ruang khusus untuk menyimpan persediaan senjata. arn