Staf National Geographic dari seluruh dunia membagi 25 tempat yang cocok untuk dikunjungi pada 2021. Media asal AS ini membagi destinasi tersebut dalam beberapa kategori seperti petualangan, budaya dan sejarah, alam, keluarga, dan keberlanjutan

"Di sini pembaca akan menemukan cerita yang menggambarkan keberhasilan konservasi, pencapaian pelestarian, ketahanan budaya, dan kisah masyarakat yang mengatasi hambatan menakutkan untuk berkembang meskipun terjadi pandemi," tulis National Geographic.

Katmai National Park, Alaska

Tempat ini merupakan wilayah terpecil di Amerika Serikat (AS). Tidak ada jalan raya menuju ke sana. Akses yang bisa dilakukan memakai perahu atau pesawat amfibi karena memang tidak ada landasan pesawat.

Katmai dengan luas mencapai 5 juta hektare ditetapkan sebagai taman nasional dan hutan belantara di mana tidak ada perburuan yang diizinkan. Di sini terdapat lubang pemancingan sepanjang 1,2 mil sekaligus menjadi habitat beruang coklat terbesar dunia.

Di sini terdapat kaldera yang dikeliling salju hasil letusan gunung berapi Novarupta pada 1912. "Katmai adalah tempat yang sangat unik dengan semua tipe lanskap berbeda yang disajikan dalam satu tempat," kata arkeologis Laura Stelson.

Dominika

Negara pulau di laut Karibia atau Selatan Venezuela tersebut menawarkan pesona bawah laut yang indah. Di sini terdapat pegunungan yang membujur di sepanjang punggung pulau, membentuk perisai alami yang melindungi pulau Karibia bagian timur, disebut Waitukubuli.

Pulau kecil ini memiliki sembilan gunung berapi aktif, 365 sungai, air terjun yang menjulang tinggi, pantai berpasir hitam, dan fitur geotermal panas terik seperti Boiling Lake, fumarol banjir dengan suhu air mendekati 93,3 derajat Celsius.

Taman Nasional Los Glaciares, Argentina

Los Glaciares berada di Argentina selatan. Di sini terdapat gletser berwarna biru kehijauan yang berdiri tegak lurus di atas Danau Argentino. Kota terdekat adalah El Calafate sekaligus sebagai pintu gerbang memasuki kerajaan es di Patagonia.

Pada wilayah yang dekat perbatasan dengan Chili, taman seluas 1.722 mil persegi mencakup hutan sub-Antartika. Tempat ini dihuni hewan liar seperti guemal, puma, rhea, condor, guanaco, dan tanaman calafate.

Sekali lagi daya tarik utama taman ini 300 gletser yang menutupi hampir setengah dari permukaan taman. Gletser Perito Moreno yang paling populer dan mudah diakses, selebar tiga mil, berdiri hampir 60 meter di atas permukaan Danau Argentino.

Svaneti, Georgia

Svaneti merupakan wilayah terpencil dengan penduduk ramah di Georgia negara yang berbatasan dengan Rusia, Turki dan Armenia ini. Letaknya pada ketinggian lebih dari 3.000 meter di atas permukaan laut, di atas pegunungan Kaukasus barat.

Bentang alam kasar dengan menara batu dari abad pertengahan yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan pos pertahanan. Benteng-benteng ini membuktikan masa ketika keluarga Svan berjuang keras untuk mempertahankan kepemilikan tanah mereka di desa-desa kecil dan permukiman tinggi seperti Ushguli.

Dilindungi sebagai situs Warisan Dunia, Svaneti Atas, Ushguli adalah salah satu komunitas berpenghuni tertinggi di Eropa, atau berada di ketingggian 2.4388 meter di atas permukaan laut.

Karena keterpencilannya, budaya Svan berkembang selama berabad-abad dalam isolasi dari sisa tanah Georgia, mengembangkan bahasa dan tradisi khusus lisan seperti ritual pemotongan jenggot dan pertikaian darah.

Tulsa, Oklahoma

Di sini terdapat Greenwood Rising, sebuah nama pusat sejarah "Black Wall Street" yang baru. Tempat itu menggambarkan gelombang dukungan untuk transformasi sosial ekonomi yang berkelanjutan di Distrik Greenwood Bersejarah kota Oklahoma tempat salah satu insiden kekerasan rasial terburuk dalam sejarah Amerika Serikat.

Dimulai pada 31 Mei 1921, teroris kulit putih menghancurkan distrik makmur dalam serangan 18 jam, membunuh sekitar 300 penduduk kulit hitam dan menghapus hampir 35 blok rumah dan bisnis milik Black. Untuk memperingati ulang tahun ke-100 dibuat acara The 1921 Tulsa Race Massacre Centennial Commission. hay/G-1

Baca Juga: