Warga yang ramai dan berkumpul melihat penangkapan teroris di sekitar rumah Husain, sempat panik saat mendengar ledakan dan berhamburan menyelamatkan diri.

JAKARTA - Satgas Antiterorisme dan Radikalisme dan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang terduga teroris bernama Husain alias Abu Hamzah, di Sibolga, Sumatera Utara, Selasa (12/3). Penangkapan itu terjadi sekitar pukul 14.23 WIB. Penangkapan terduga teroris di Sibolga ini merupakan pengembangan dari pengungkapan kasus terorisme di Lampung.

"Penangkapan Husain alias Abu Hamzah, di Sibolga, ini merupakan pengembangan dari pengungkapan kasus terorisme di Lampung," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen M Iqbal, di Jakarta, Selasa (12/3).

Sebelumnya, Satgas Antiterorisme dan Radikalisme dan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku teroris, Ro alias Ps (23) di Lampung, Sabtu (9/3). Ro disebut akan menjalankan aksi teror di kantor kepolisian di Jakarta. Dalam penangkapannya, polisi menyita sejumlah benda yang dicurigai.

Iqbal menuturkan bahwa tim Densus sudah mengintai kelompok itu selama beberapa waktu. Dari penangkapan Ro, Densus kemudian menuju Sibolga untuk menciduk Husain.

"Densus sudah menjejak kelompok ini beberapa waktu yang lalu. Seorang pelaku sudah ditangkap kemarin di Lampung. Densus lanjut mengembangkan ke Sibolga untuk menangkap tersangka lain jaringan Lampung tersebut," lanjutnya.

Bantuan Tokoh

Iqbal menjelaskan, setelah menangkap Husain, Densus 88 membawa yang bersangkutan ke rumahnya di Jalan Cendrawasih, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, di depan Masjid Al Mukhlisin. Belum sampai ke rumah Husain, baru di halamannya, terdengar ledakan. Asal ledakan diduga dari dalam rumah Husain. Ledakan itu terjadi pukul 15.30 WIB.

Warga yang ramai dan berkumpul melihat penangkapan teroris di sekitar rumah Husain, sempat panik saat mendengar ledakan dan berhamburan menyelamatkan diri, menjauh dari lokasi ledakan.

"Saat kami geledah, bom meledak dan melukai seorang petugas," kata Iqbal.

Hingga berita ini diturunkan, tim Densus 88 beserta warga sekitar masih berupaya melakukan negosiasi agar istri dan anak terduga teroris yang berada di dalam rumahnya itu menyerahkan diri.

Polisi sempat meminta bantuan kepada tokoh agama setempat untuk membujuk terduga teroris dan keluarganya agar mau menyerahkan diri.

"Tolong menyerahlah, ingat anakmu. Jangan kau korbankan anakmu. Bicara baik-baik kalau ada masalah. Karena tidak ada agama yang mengajarkan hal yang seperti itu. Ayo menyerahlah," ujar ustad Zainun Sinaga melalui alat pengeras suara masjid Al Mukhlisin.

Dari keterangan polisi, Husain berusia 32 tahun, warga Sibolga. Dia memiliki kemampuan merakit bom. Hingga berita ini ditulis, petugas masih berjaga-jaga di sekitar rumah terduga teroris. Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror juga terus melakukan pengepungan di rumah tersebut.

Untuk mengawasi penangkapan terduga teroris itu, Kepala Polda Sumatera Utara Inspektur Jenderal Agus Andrianto langsung terbang dari Medan ke Sibolga. eko/Ant/P-4

Baca Juga: