JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris di sejumlah daerah Jawa Tengah. Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iqbal Alqudusy, di Semarang, Jumat (13/8), membenarkan kegiatan penangkapan tersebut. Sayang meski beroperasi di banyak daerah, tidak diinformasikan jumlah teroris yang ditangkap.

"Benar, ada penangkapan terduga teroris di beberapa tempat di Jawa Tengah," katanya. Meski demikian, Iqbal tidak menjelaskan detil aktivitas yang dilakukan Densus tersebut. "Nanti, Densus yang akan memberikan penjelasan," tambahnya.

Sementara itu, dari informasi yang dihimpun, penangkapan terduga teroris dilakukan di wilayah Kota Semarang, Solo, Kabupaten Sragen, Sukoharjo, Kendal, Pekalongan, dan Purwokerto. Dari informasi tersebut, penangkapan dan penggeledahan dilakukan sejak Kamis (12/8) hingga Jumat.

Geledah

Sementara itu, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror menggeledah sebuah rumah milik seorang terduga teroris di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Informasinya, Tim Densus 88 yang didampingi petugas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas mendatangi rumah bernomor 21B, Gang IV, Jalan A Yani, Kelurahan Kedungwuluh RT 02 RW 07, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, sekitar pukul 10.00 WIB.

Setelah menggeledah lebih kurang satu jam, Tim Densus 88 meninggalkan rumah itu. Saat ditemui wartawan, Ketua RT 02 RW 07 Sudiarso mengatakan, rumah yang didatangi Densus 88 itu milik seorang pria berinisial Yl (37) yang sejak kecil tinggal di daerah itu.

"Saya diminta ikut menyaksikan. Ada lebih dari lima petugas yang melakukan penggeledahan. Yl tidak ada di tempat. Yang ada hanya istri dan anaknya," katanya. Usai menggeledah, kata dia, Tim Densus 88 membawa satu unit laptop dan kartu tanda penduduk dari rumah tersebut.

Terkait dengan pekerjaan yang ditekuni Yl, Sudiarso mengatakan terduga kesehariannya berjualan kue buatan istrinya. Saat dikonfirmasi, Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Polisi M Firman L Hakim membenarkan adanya penggeledahan Tim Densus 88 terhadap sebuah rumah di Purwokerto. "Kami hanya membantu pengamanan. Terkait teknisnya, kami tidak tahu," katanya.

Baca Juga: