SORONG - Dengan senjata siap tembak, para prajurit Marinir TNI AL menyusuri muara, rawa, sungai, dan pesisir di wilayah Kampung Pesisir Wonosobo, Distrik Moisegen, Kabupaten Sorong Papua Barat. Mereka mengendap dalam senyap dengan mata awas bak elang. Senjata dikokang siap menembak musuh.
Apakah para prajurit Marinir ini sedang memburu Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata yang selama ini meresahkan warga? Ternyata, para prajurit ini sedang menjalani Latihan Operasi Pertempuran Muara Perairan dan Rawa. Mereka adalah para prajurit petarung Brigif 3 Marinir yang berkedudukan di Sorong, Papua Barat.
Menurut Komandan Brigade Infanteri 3 Marinir (Danbrigif 3 Mar) Kolonel Mar Edi Prayitno, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Kamis (10/12), latihan patroli sungai dan muara ini merupakan salah satu materi yang dilatihkan dalam Latihan Operasi Pertempuran Muara Perairan dan Rawa. Tujuannya, untuk menguji kemampuan dan keterampilan prajurit petarung Brigif 3 Marinir, baik secara individu maupun tim guna mengukur kemampuan dan kesiapan tempur satuan.
"Latihan ini telah dilaksanakan dari tanggal 1 sampai dengan 6 Desember," katanya.
Kolonel Edi menambahkan, dengan latihan ini setiap hambatan, rintangan dan kendala yang menjadi ciri karakter daerah muara, rawa, sungai dan pesisir dapat diformulasikan menjadi suatu peluang. Dan jadi celah penunjang keberhasilan pelaksanaan operasi.
"Dengan diselenggarakan latihan ini diharapkan satuan tempur yang berada di wilayah timur khususnya Papua Barat, akan lebih meningkat kemampuan dan profesionalismenya serta mampu menunjang keberhasilan tugas pokok Korps Marinir sebagai pasukan pendarat Amphibi," ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, kondisi keadaan alam Papua yang masih alami dapat menjadi media untuk mengasah naluri tempur. Sehingga para prajurit bisa menyatu dengan alam.
"Selain untuk membentuk prajurit yang terlatih, loyalitas, profesional dan militan sehingga dapat menunjang keberhasilan tugas di daerah operasi atau daerah pertempuran," katanya. ags/N-3
