BARCELONA - Setelah terjadi kerusuhan dalam aksi demonstrasi di Barcelona selama 3 malam berturut-turut, kelompok separatis Katalonia pada Kamis (17/10) kembali turun ke jalan mengajukan tuntutan bagi pembebasan sembilam pemimpin mereka.

Dalam aksi kali ini, mereka melakukan pemblokiran jalanan dan rute kereta di seluruh wilayah Spanyol.

Para mahasiswa yang memulai aksi ini dengan menggelar pawai sejak Rabu (16/10) dimana pawai itu telah mengalangi sejumlah jalan raya di 5 kota di Katalonia yang mengarah ke Barcelona. Mereka semua berharap bisa sampai Barcelona pada Jumat (18/10) ini untuk mengikuti aksi protes besar-besaran yang direncanakan akan berlangsung hingga malam hari.

Atas aksi itu, perusahaan kereta milik negara, Adif, menyatakan aksi "sabotase" itu telah menyebabkan penundaan layanan transportasi yang menghubungkan Kota Lerida dan Barcelona. Tak hanya itu, layanan kereta komuter di Barcelona pun terhenti total sejak Kamis pagi karena banyak demonstran berkumpul di jalur komuter.

Sebelumnya pada Rabu malam, Barcelona terjadi aksi protes yang berujung dengan huru hara antara polisi dan massa demonstran yang mengakibatkan 58 orang terluka. Demonstran yang sebagian besar mengenakan masker penutup wajah dalam aksi protes pada Rabu itu melakukan aksi anarkis dengan membakar sejumlah mobil dan melemparkan batu dan bom molotov ke arah polisi.

Selain di Barcelona, aksi demonstrasi rusuh juga dilaporkan terjadi di beberapa kota di ilayah Katalonia seperti di Lerida dan Girona. Dalam aksi protes itu dilaporkan sebanyak 38 demonstran mengalami luka-luka.

Hentikan Kekerasan

Aksi demonstrasi yang berujung dengan kerusuhan dimulai pada Senin (14/10) setelah Mahkamah Agung Spanyol menjatuhkan hukuman penjara yang amat lama terhadap 9 pemimpin separatis Katalonia atas peran mereka dalam pengajuan tuntutan kemerdekaan yang gagal pada 2017.

Sementara itu mengomentari aksi protes yang kemudian jadi rusuh, Presiden Katalonia, Quim Torra, menyerukan agar aksi kekerasan segera dihentikan. "Ini harus dihentikan sekarang," kata Torra. "Tidak ada alasan atau pembenaran untuk membakar mobil, atau vandalisme lainnya. Protes harus damai," imbuh dia.

Sementara itu pemerintah Spanyol pimpinan Perdana Menteri Pedro Sanchez, telah mengirim bala bantuan polisi ke Katalonia sebelum keputusan pengadilan untuk mengantisipasi terjadinya kekacauan. Setelah bertemu dengan para pemimpin oposisi pada Rabu, PM Sanchez mengatakan pemerintahnya akan merespons secara proporsional dan mempertimbangkan semua skenario untuk menyikapi situasi di Barcelona.

Pernyataan PM Sanchez diamini oleh Menteri Dalam Negeri Fernando Grande-Marlaska yang menambahkan bahwa pemerintah Spanyol berkeyakinan bahwa kekerasan ini tidak akan berlanjut, dan keamanan dan perdamaian akan segera dibangun kembali di Barcelona dan kota-kota Katalonia lainnya. SB/AFP/I-1

Baca Juga: