Provinsi Jakarta sudah memiliki perpustakaan di setiap Ruang Publik Terbuka Ramah Anak.

JAKARTA - Rombongan delegasi Colombo Plan ingin mempelajari program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang dimiliki Jakarta Timur.

Wakil Wali Kota Jaktim, Iin Mutmainah, menerima langsungdelegasi Colombo Plan. Anggota delegasi terdiri dari beberapa negara seperti Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Srilanka dan Vietnam. Mereka ingin melihat langsung penguatan Program TPBIS di Ruang Publik Terpadu Ramah AnakRPTRA Mutiara Rawa Binong, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (16/11).

"Paraanggota Colombo Plan ingin mempelajari TPBIS. Tentu saja mereka juga berhasrat untuk menerapkan di Negara masing-masing," kata Iin. Di Jakarta Timur, kata dia, ada tiga kelurahan yang melakukan penguatan program TPBIS. Ketiganya adalah Kelurahan Lubang Buaya, Cipayung, dan Bambu Apus.

Dengan program TPBIS tersebut, lanjut Iin, perpustakaan kelurahan sebagai sarana untuk penguatan literasi masyarakat. Ini menjadi tempat informasi, belajar, dan berkegiatan warga. Dari situ masyarakat dapat mengembangkan potensi hingga berdampak pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan.

Pemkot Jaktim pun telah berkomitmen dan terus memberikan dukungan pada program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial ini.

"Saya berharap Suku DinasPerpustakaan dan Kearsipan Kota Jakarta Timurmenjadikan program ini sebagai usaha untuk merevitalisasi atau penguatan fungsi perpustakaan di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.

Menurutnya, perpustakaan bisa jadi media, di mana masyarakat bisa menggunakan sarana perpustakaan di wilayah untuk meningkatkan kualitas dan pembangunan karakter mereka. "Provinsi Jakarta sudah memiliki perpustakaan di setiap Ruang Publik Terbuka Ramah Anak," ujarnya.

Khusus Jakarta Timur, ada 68 RPTRA yang memiliki perpustakaan didukung Suku Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Jakarta Timur. Perpustakaan Nasional, tambah Iin, juga merasa sangat bangga melihat implementasi perpustakaan sampai ke level paling bawah.

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpustakaan Nasional, Nani Suryani, yang membuka kegiatan penguatan Program TPBIS mengatakan, yang dipelajari dapat diimplementasikan di negara masing-masing.

Nani berharap, yang sudah didapatkan dari TPBIS dapat benar-benar diadopsi di negara para delegasi Colombo Plan. "Kita sama-sama belajar. Kita sharingpengalaman dan program. Juga menggali perkembangan yang sudah dilakukan terkait program TPBIS yang dijalankan di Indonesia," jelas Nani.

Diperluas

Sementara itu, sebelumnya, Dirjen Kerja Sama Multilateral Kemenlu, Tri Tharyat, dalam pembukaan Program Berbagi Pengetahuan tentang TPBIS, menjelaskan, TPBIS diperluas. Selain itu, ini akan menjadi bagian dari Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) melalui Colombo Plan.

"Melalui kerja sama ini, dapat memfasilitasi pertukaran pengetahuan Indonesia dengan negara-negara anggota Colombo Plan dalam melakukan transformasi perpustakaan umum menjadi ruang inklusif," tandas Tri.

Lebih jauh Tri menjelaskan, melalui KSST, Indonesia memiliki peluang untuk memperkuat TPBIS sebagai program prioritas nasional yang dapat dijangkau. Harapannya, ini dapat bermanfaat bagi sesama negara anggota Colombo Plan.

Perpustakaan umum dari sekadar tempat membaca buku menjadi tempat memberdayakan masyarakat sekitar. Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Sri Lanka, merangkap Republik Maladewa, Dewi Gustina Tobing, menambahkan, Indonesia akan berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada negara-negara anggota Colombo Plan tentang TPBIS.

Baca Juga: