Indeks Harga Saham Gabungan atau (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatannya, hari ini pada Selasa, (19/7). Pelaku pasar tengah menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang akan dilakukan pada 20 sampai dengan 21 Juli mendatang. Investor nampaknya tengah berspekulasi bahwa Bank Indonesia akan menaikkan bunga acuannya dalam RDG tersebut.

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, memperkirakan pergerakan IHSG dalam perdagangan, pada Selasa (19/7), masih cenderung melanjutkan konsolidasi dengan peluang menguat menuju 6.750 sebagai level resistance dan support di 6.590.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (18/7) sore, ditutup menguat di tengah aksi jual investor asing. IHSG ditutup menguat pada 7,35 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.659,25. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,82 poin atau 0,19 persen ke posisi 940,77.

"Hasil survei BI pada permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan menunjukkan data korporasi pada Juni 2022 terindikasi tumbuh meningkat. Tercatat Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 16,4 persen lebih tinggi dari SBT Mei 2022 sebesar 12,1 persen bersamaan dengan penyaluran kredit baru yang tumbuh 86,7 persen lebih tinggi dari Mei sebesar 43 persen, menjadi pendorong penguatan IHSG hari ini," kata Financial Expert Ajaib Sekuritas, M Julian Fadli, dalam ulasannya di Jakarta.

Selain itu, Dana Moneter Internasional (IMF) yang menilai perekonomian Indonesia dalam keadaan baik, tercermin dari kinerja pertumbuhan ekonomi, neraca perdagangan yang surplus, dan inflasi yang berada di bawah 5 persen, menjadi katalis positif bagi indeks.

Dibuka menguat, IHSG mayoritas menghabiskan waktu di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG melemah dan terus berada di teritori negatif, namun kembali naik jelang penutupan bursa saham.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger M. M. mengatakan, pihaknya memperkirakan BI masih akan mempertahankan suku bunga dalam RDG pekan ini. Mirae Sekuritas memprediksi BI baru akan menaikkan suku bunga pada kuartal III/2022.

"Kuartal III/2022 akhir mungkin BI baru akan menaikkan suku bunga. Di Juli ini, kami prediksi BI masih akan menahan suku bunganya," kata Roger.

Data ekonomi tersebut adalah surplus sejumlah US$5 miliar dalam neraca perdagangan. Surplus ini juga menjadi surplus ke 25 bulan berturut-turut neraca perdagangan Indonesia. "Surplus perdagangan saat ini cukup untuk menahan sentimen negatif saat ini di suku bunga," tutur dia.


Baca Juga: