Dalam era digital yang terus berkembang dan bergerak cepat, kemampuan untuk memfilter informasi menjadi kunci untuk terus berkarya. Hal ini ditegaskan oleh Najwa Shihab, Nicholas Saputra, dan Dee Lestari dalam #Generasi Campus Roadshow Jakarta yang digelar di Balairung Universitas Indonesia, Selasa (15/10).
JAKARTA - Dalam era digital yang terus berkembang dan bergerak cepat, kemampuan untuk memfilter informasi menjadi kunci untuk terus berkarya. Hal ini ditegaskan oleh Najwa Shihab, Nicholas Saputra, dan Dee Lestari dalam #Generasi Campus Roadshow Jakarta yang digelar di Balairung Universitas Indonesia, Selasa (15/10).
Ketiga tokoh ini memberikan pandangan inspiratif mengenai bagaimana generasi muda, khususnya Gen Z, dapat memanfaatkan peluang di tengah perkembangan zaman sambil tetap mempelajari nilai-nilai dari generasi sebelumnya.
Salah satu topik utama yang diangkat dalam talk show ini adalah pentingnya daya tahan untuk menghadapi kritik di era digital yang serba-terbuka. Dee Lestari, musisi dan penulis berbagai novel best-seller, mengajak ribuan peserta yang hadir untuk dapat memilih dan menyaring setiap kritik dan pujian yang datang.
Dee memaparkan bahwa kemampuan untuk menerima kritik dan pujian sebagai salah satu kunci yang membuatnya terus berkarya. Dalam sesi talkshow ini, Dee bercerita bahwa novel pertama yang ditulisnya, Supernova, tak luput dari kritik. Bahkan gelombang kritik itu datang tiga bulan setelah ia menerima banyak pujian terkait novel pertamanya itu.
"Antara yang memuji dan mengkritik itu proporsinya sama, hampir fifty fifty. Lalu ingatlah saya; Aduh mungkin ini seperti yang diajarkan Kungfu Panda, ya: yin and yang, keseimbangan, titik imbang hidup ini. Artinya, kalau kita dipuji jangan terlalu dimasukkan hati. Begitu pula ketika dikritik, jangan terlalu dimasukkan hati juga," papar Dee.
Nasehat ini, menurut Dee, relevan dengan fenomena bullying (perundungan) yang rentan dialami oleh Gen Z di era terkini. Meski tidak membenarkan bullying, Dee mengingatkan agar anak-anak muda jangan terlalu cepat menggeneralisasikan kritik sebagai bullying. Bahkan Dee menjelaskan bahwa kemampuan untuk membedakan kritik dan bullying membutuhkan jam terbang. Artinya, kemampuan itu dapat diasah dan dipelajari. Karena itu pula, Dee yakin bahwa sesi ngobrol antara gen Z dan generasi di atasnya sangat penting sehingga dapat saling belajar dari pengalaman masing-masing.
#Generasi Campus Roadshow adalah acara kerja sama Narasi dan Grab. Mengusung tema POV/XYZ: Generasi Bicara Generasi, acara ini bertujuan mengajak generasi muda dan generasi sebelumnya bertukar insight dan saling menggali potensi diri, serta saling memahami dan mendukung. Pertama kali digelar di Yogyakarta, acara ini juga dihelat di Malang, Jakarta, Bandung.