Panelis mewakili bidang hukum, komunikasi, kebudayaan, ekonomi, politik, komunikasi, dan otonomi daerah.

JAKARTA - Pada hari Minggu (6/10) akan dilaksanakan debat pertama untuk pilkada Jakarta. Untuk, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta menetapkan "Transformasi Jakarta menuju Kota Global" menjadi tema debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur Pemilihan Kepala Daerah Jakarta," ucap Ketua Divisi Data dan Informasi KPU Jakarta, Fahmi Zikrillah, Rabu (2/10).

Lengkapnya, tema tersebut adalah "Penguatan SDM dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global." Debat cagub-cawagub Jakarta akan berlangsung di Jakarta International Expo (Jiexpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, pukul 19.00 WIB. Dalam pelaksanaan debat, diadakan tiga kali. KPU bekerja sama dengan televisi penyelenggara.

Para pasangan calon baik dari gubernur maupun wakil akan hadir bersama. Durasi debat berlangsung sekitar 150 menit. Rinciannya, 120 menit untuk debat dan 30 menit jeda iklan.

Fahmi menjelaskan, panelis debat berjumlah tujuh. Mereka mewakili bidang hukum, komunikasi, kebudayaan, ekonomi, politik, komunikasi, dan otonomi daerah.

KPU Jakarta telah menyatakan ketiga pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil memenuhi syarat administratif untuk maju Pilkada Jakarta 27 November. Ketiga paslon tersebut yaitu Pramono Anung-Rano Karno, Ridwan Kamil-Suswono, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana, independen.

Terus Sosialisasi

Sementara itu, KPU Jakpus menggencarkan sosialisasi pilkada kepada kalangan komunitas dan pemilih berdasarkan segmentasi. Setelah penetapan daftar pemilih dan paslon, KPU menggencarkan sosialisasi agar perhelatan pilkada diketahui secara luas.

Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia KPU Jakarta Pusat, Sahat Dohar Manullang, juga menginstruksikan agar Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Jakarta Pusat turun langsung ke komunitas dan segmen pemilih untuk sosialisasi.

Segmen pemilih yang dijangkau dalam sosialisasi antara lain pemilih pemula, pemilih muda, pemilih perempuan, penyandang disabilitas, kelompok marjinal, komunitas, tokoh agama, kelompok keagamaan, dan warga.

Sahat menyadari, sisa waktu kurang lebih dua bulan menuju Pemungutan Suara. KPU ingin menjangkau berbagai segmen masyarakat agar partisipasi meningkat. Menurut sahat, partisipasi pemilih Jakarta Pusat masih di bawah rata-rata di Jakarta. Maka, dia perlu lebih gencar sosialisasi.

Partisipasi pemilih Jakarta Pusat dalam dua kali pemilihan terakhir cukup minim. Dalam Pemilu 2019, rata-rata partisipasi pemilih Jakarta 79,28 persen. Sedangkan Jakarta Pusat 76,5 persen. Lalu Pemilu 2024, rata-rata partisipasi Jakarta 78,7 persen. Sementara itu, Jakarta Pusat 73,5 persen.

KPU Jakarta Pusat menargetkan rata-rata tingkat partisipasi harus lebih tinggi dari dua pemilu sebelumnya. Menurut Sahat, target tersebut realistis dapat dicapai dengan gencarnya sosialisasi. "Target tingkat partisipasi 77 persen. Target tersebut akan kami capai dengan menggencarkan sosialisasi selama dua bulan terakhir menuju hari pencoblosan," ucap Sahat.

Baca Juga: