Batam - Pada debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur (cagub dan cawagub) Kepulauan Riau (Kepri), potensi pertumbuhan ekonomi maritim menjadi fokus utama, dengan kedua paslon memiliki visi berbeda untuk mewujudkannya.

Mengingat bahwa 97 persen wilayahnya berupa laut, Kepri memiliki posisi strategis yang berpeluang menjadi pusat ekonomi maritim regional.

"Wilayah maritim kami harus benar-benar dioptimalkan, dan masyarakat yang bergantung pada sektor kelautan perlu mendapatkan perhatian khusus. Kami berharap kolaborasi antara pemerintah provinsi dan masyarakat bisa membawa kemajuan," ujar cagub nomor urut dua Muhammad Rudi di Batam, Sabtu.

Cagub itu menekankan pentingnya memaksimalkan fungsi maritim untuk kesejahteraan masyarakat, terutama bagi nelayan lokal.

Rudi juga menyoroti pentingnya integrasi wilayah maritim di Kepri, khususnya kawasan Batam, Bintan, dan Karimun, sebagai pusat pertumbuhan ekonomi maritim sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 41.

Sementara itu, cagub nomor urut satu Ansar Ahmad mengusulkan untuk fokus mengembangkan potensi maritim di Kepri yang memperhatikan karakteristik wilayah.

"Pengembangan kawasan harus sesuai dengan potensi dan karakteristik lokal. Tidak bisa asal bangun tanpa perencanaan. Insentif yang tepat juga harus diberikan kepada para investor agar tertarik mengembangkan bisnis maritim di Kepri," kata Ansar.

Ansar menambahkan bahwa insentif bagi investor tidak hanya berupa dukungan fiskal, tetapi juga mencakup dukungan birokrasi yang dapat menjamin ketepatan waktu dan perizinan yang sesuai.

Topik debat ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat Kepri mengenai komitmen para calon gubernur untuk mengembangkan sektor maritim di provinsi.

Baca Juga: