JAKARTA - Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) konsisten membangun dan membina sentra IKM di daerah. Hal itu sebagai langkah pemerintah meningkatkan daya saing IKM.

Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita, menyebut, pada 2022, Ditjen IKMA menjalankan penguatan dan pembinaan kepada 146 sentra IKM, di antaranya sebanyak 47 sentra IKM berasal dari kegiatan satker pusat, dan sebanyak 99 sentra IKM dari satker dekonsentrasi yang dilaksanakan oleh dinas yang membidangi urusan perindustrian di provinsi.

"Selain itu, sebanyak 75 kabupaten/ kota melaksanakan revitalisasi sentra IKM, dan 12 kabupaten/ kota melaksanakan pembangunan sentra IKM melalui melalui mekanisme Dana Alokasi Khusus (DAK)," ungkap Reni Yanita, di Jakarta.

Dia menegaskan Kemenperin berkomitmen untuk terus meningkatkan produktivitas dan daya saing IKM agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian nasional.

Adapun sepanjang 2022, jumlah IKM mencapai 4,4 juta unit usaha atau sekitar 99,7 persen dari total unit usaha industri di Indonesia.

"Selama ini, sektor IKM punya peranan yang sangat penting dalam upaya penyerapan tenaga kerja dan pemerataan kesejahteraan. Oleh karena itu, melalui beragam program strategis yang kami miliki, kami berupaya semakin memacu daya saing IKM di semua lini, dari hulu sampai hilir," katanya.

Sektor IKM lanjutnya telah menyerap tenaga kerja hingga 12,39 juta orang atau 66,25 persen dari total tenaga kerja di sektor industri. "Sektor IKM juga telah berkontribusi sebesar 21,37 persen dari total nilai output industri pengolahan," pungkas Reni Yanita.

Baca Juga: