JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkuat daya saing industri kecil menengah (IKM) furnitur nasional. Sebab, di tengah tekanan berat pandemi Covid-19, industri furnitur masih mampu menunjukkan performa positif.

Nilai ekspor industri furnitur pada 2020 sebesar 2,19 miliar dollar AS atau naik 12,2 persen dibandingkan capaian 2019 (yoy). Pada periode Januari hingga Agustus tahun 2021, kinerja ekspor industri furnitur pun tetap memberikan kabar baik dengan kenaikan sebesar 30,8 persen (yoy).

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita menyebutkan, beberapa negara tujuan utama ekspor produk furnitur dari Indonesia, antara lain ke Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Jerman, dan Inggris.

"Ini menandakan bahwa produk furnitur kita sudah kompetitif di kancah global. Apalagi, produk furnitur kita dinilai unik dan inovatif karena terobosan-terbosan yang dilakukan para pelaku industri agar bisa berdaya saing," tuturnya di Jakarta, Minggu (26/9).

Karenanya, lanjut dia, Kemenperin bertekad terus mengembangkan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) sektor furnitur. Salah satu strateginya adalah menerapkan pola kemitraan antara IKM dengan industri besar atau industri menengah sebagai bagian membangun ekosistem rantai pasok sehingga dapat meningkatkan efisiensi dalam proses produksi.

Program Restrukturisasi

Guna mendukung peningkatan produktivitas dan kualitas sektor IKM furnitur sehingga memacu perluasan pasar ekspor, Kemenperin memiliki program restrukturisasi mesin dan peralatan produksi. Upaya ini sejalan untuk mendorong para pelaku IKM memanfaatkan teknologi terkini. "Program restrukturisasi ini dalam bentuk pemberian potongan harga (reimburse) terhadap IKM yang telah membeli mesin dan/ atau peralatan dalam jangka waktu tertentu untuk menunjang proses produksi," jelas Reni.

Potongan harga yang diberikan, yaitu sebesar 25 persen dari harga pembelian untuk mesin dan/atau peralatan buatan luar negeri (impor), dan sebesar 40 persen dari harga pembelian untuk mesin dan/ atau peralatan buatan dalam negeri.

Untuk mendukung penggunaan teknologi baru, Reni mengunjungi IKM furnitur yang menerima dua kali fasilitas restrukturisasi mesin, yaitu CV Property di Semarang, Jawa Tengah.

Baca Juga: