JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (2/3) diprediksi masih akan melemah dipicu stimulus fiskal dan data ekonomi di Amerika Serikat.

Pada pukul 10.34 WIB, rupiah melemah 33 poin atau 0,23 persen ke posisi 14.288 per dollar AS dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya 14.255 per dollar AS.

"Nilai tukar rupiah terhadap dollar dengan kurs JISDOR kami perkirakan melemah terbatas ke level 14.300 per dollar AS. Kenaikan indeks dollar kemungkinan masih akan membayangi pergerakan nilai tukar rupiah" kata Analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Indeks dolar kemungkinan menguat ke level 92 hari ini terhadap mata uang negara maju lainnya. Keputusan Kongres AS untuk menyetujui stimulus fiskal Joe Biden sebesar 1,9 triliun dollar AS serta kuatnya data-data ekonomi AS pada Februari, masih akan menjadi sentimen positif bagi dollar AS.

Sementara itu, imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun kemungkinan stabil di level 1,42 persen hari ini, didorong sentimen para pelaku pasar yang percaya bahwa yield obligasi AS naik terlalu cepat di saat inflasi di AS masih cukup rendah serta kuatnya sinyal dari The Fed untuk terus mempertahankan tingkat suku bunga rendah.

Baca Juga: