Video yang beredar luas di masyarakat, memperlihatkan petinggi Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyyah mengajak jemaahnya untuk siap berperang untuk membela pesantren yang terletak di Jalan Raya Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Ajakan berperang itu disampaikan di depan ratusan jemaah yang baru saja bebas dari penjara. Pria berpeci hitam dalam ceramahnya juga menyamakan perjuangan mereka menghadang pihak kepolisian yang hendak menjemput paksa Mochamad Subchi Azal Tsani (MSAT) atau yang akrab disebut Mas Bechi (42), sebagai jihad seperti Nabi Muhammad SAW saat perang badar melawan pasukan kafir.

"Setiap tetes keringat teman-teman semua disini, setiap kesakitan pukulan dan tendangan yang diterima dan setiap darah yang menetes di tubuh kita itu semua demi kejayaan Shiddiqiyyah dan Indonesia Raya, dan jika Shiddiqiyyah memanggil kita lagi, siap berperang," ujar pria berpeci hitam itu.

Ia bahkan menyebut petugas yang datang menggerebek Ponpes Shiddiqiyyah untuk menangkap MSAtak memiliki hati nurani.

Ajakan berperang tersebut lantas disambut dengan teriakan takbir oleh para jemaah seraya mengangkat kepalan tangan kiri ke udara.

Menanggapi video yang viral di media sosial itu, Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Giadi Nugraha mengaku telah mengantongi identitas penceramah dalam video.

Ia menuturkan pihaknya akan segera melakukan konsultasi kepada ahli hukum juga bahasa untuk menilai ujaran yang disampaikan oleh salah satu petinggi ponpes Shiddiqiyyah tersebut.

"Kita telah melayangkan panggilan kepada petinggi Shiddiqiyyah yang berinisial E tersebut untuk diperiksa di Mapolres Jombang pekan depan. Surat panggilan sudah kita kirim hari ini," kata Giadi, pada Senin (11/7).

Baca Juga: