Dibalik kenikmatannya, minum alkoholdapat menyebabkan beberapa jeniskanker. Lembaga Kanker Nasional (NCI) AS menuturkan Bukti menunjukkan bahwa semakin banyak alkohol yang diminum seseorang secara teratur dari waktu ke waktu, semakin tinggi risiko orang tersebut terkena kanker.

Saat meminum alkohol, tubuh memecahnya menjadi asetaldehida yang merupakan bahan kimia beracun dan karsinogen bagi manusia. Parahnya, asetaldehida merusak DNA dan mencegah tubuh Anda memperbaiki kerusakan tersebut. DNA adalah "panduan instruksi" sel yang mengontrol pertumbuhan dan fungsi normal sel. Ketika DNA rusak, sel dapat mulai tumbuh di luar kendali dan menciptakan tumor kanker.

Akibatnya, kemampuan tubuh untuk memecah dan menyerap berbagai nutrisi yang mungkin terkait dengan risiko kanker ikut terganggu. Minuman beralkohol juga dapat mengandung berbagai kontaminan karsinogenik yang diperkenalkan selama fermentasi dan produksi, seperti nitrosamin, serat asbes, fenol, dan hidrokarbon.

NCI mencatat konsumsi minuman beralkohol setidaknya dapat memicu lima jenis kanker.

1. Kanker kepala dan leher

Peminum moderat memiliki risiko 1,8 kali lipat lebih tinggi terkena kanker rongga mulut, tidak termasuk bibir, dan kanker faring atau tenggorokan dan risiko kanker laring 1,4 kali lipat lebih tinggi daripada non-peminum. Sementara para peminum berat memiliki risiko 5 kali lipat lebih tinggi terkena kanker rongga mulut dan kanker faring dan 2,6 kali lipat risiko kanker laring.

2. Kanker kerongkongan

Konsumsi alkohol pada tingkat apa pun dikaitkan dengan peningkatan risiko jenis kanker kerongkongan yang disebut karsinoma sel skuamosa esofagus. Apabila dibandingkan dengan orang yang tidak konsumsi alkohol, peminum ringan berisiko sekitar 1,3 kali lipat lebih tinggi dan hampir 5 kali lipat lebih tinggi untuk minum berat.

Selain itu, orang-orang yang mewarisi kekurangan enzim yang memetabolisme alkohol telah ditemukan secara substansial meningkatkan risiko karsinoma sel skuamosa esofagus jika mereka mengonsumsi alkohol.

3. Kanker payudara

Studi epidemiologis secara konsisten menemukan peningkatan risiko kanker payudara dengan peningkatan asupan alkohol.

Data yang dikumpulkan dari 118 studi individu menunjukkan bahwa peminum ringan memiliki risiko 1,04 kali lipat lebih tinggi terkena kanker payudara, dibandingkan dengan yang bukan peminum. Peningkatan risiko lebih besar pada peminum sedang dengan 1,23 kali lipat lebih tinggi dan 1,6 kali lipat lebih berisiko bagi peminum berat.

4. Kanker hati

Konsumsi alkohol berat dikaitkan dengan peningkatan risiko sekitar 2 kali lipat dari dua jenis kanker hati, yakni karsinoma hepatoseluler dan cholangiocarcinoma intrahepatic.

5. Kanker kolorektal

Konsumsi alkohol sedang hingga berat dikaitkan dengan 1,2 hingga 1,5 kali lipat peningkatan risiko kanker usus besar dan rektum dibandingkan tanpa konsumsi alkohol.

Baca Juga: