Hari- hari berat melelahkan telah dijalani dengan berlatih penuh disiplin oleh 68 putra-putri terbaik dari 34 provinsi di Indonesia. Kedisiplinan, keakraban, kekompakan dan keterbukaan dalam menempa diri akan menjadi modal penting bagi mereka dalam mengemban tugas sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 di Istana Negara, Kamis 17 Agustus 2017.

Latihan hampir sebulan penuh, peran penghuni "Desa Bahagia" (sebutan untuk calon Paskibraka) diharapkan tak hanya terhenti pada pengibaran bendera pusaka. Mereka akan menjadi duta dan kader bangsa dalam membina kerukunan dan semangat kebangsaan di tempat asalnya masing-masing.

Selain baris-berbaris, banyak hal diajarkan di Desa Bahagia. Latar belakang mereka dari berbgai suku etnis dan agama dan dikumpulkan dalam satu tempat membuat mereka harus bersikap toleransi. "Ini kesempatan baik bagi mereka bahwa Paskibraka bukan hanya sekedar fisik dan baris berbaris tapi mereka ditempa secara mental untuk bersatu dalam perbedaan.

Mereka berasal dari berbagai macam agama, suku, ras, bahasa dan budaya berkumpul di sini untuk menyatukan niat dan langkah dalam rangka mengibarkan Sang Saka Merah Putih." "Karena itu mari kita tunjukkan melalui sikap dan perbuatan sebagian anak bangsa bahwa bangsa Indonesia adalah nang yang toleranbangsa yang menghargai dan menghormati manusia sebagai ciptaan Tuhan," ujar Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi saat membuka Diklat Paskibraka Nasional di Wisma Soegondo Djojopuspito PPPON Cibubur Jakarta Timur, akhir bulan lalu.

Usai menjalankan tugas utama mereka di Istana, ke-68 anggota Paskibraka itu disiapkan sebagai pengawal Pancasila persatuan dan kesatuan Indonesia. "Biasanya setelah tugas akan ada kunjungan ke luar negeri sebagai Duta Belia. Untuk tahun ini, tidak ada, karena cukup mengexplore sekaligus melihat potensi yang kita miliki di Provinsi Indonesia.

Selain itu, peserta Paskibraka 2017 akan kami undang ke Jakarta untuk melakukan apel kebangsaan Paskibra yang di komandani oleh purna Paskibra untuk memberi semangat besar bahwa Paskibraka Indonesia siap mengawal persatuan dan mengawal Pancasila." "Dan tahun ini juga pemerintah pusat tidak dalam posisi melakukan seleksi. Seleksi sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah daerah. Hal ini untuk memberikan porsi yang besar bagi daerah untuk menentukan siapa yang akan dikirim ke pusat," sambung Menpora.

Bertugas menjadi Paskibraka sendiri merupakan bagian dari Diklat yang berlangsung selama sebulan 25 Juli sampai 25 Agustus 2017. Selain membangun kekompakan, anggota Paskibraka juga harus tetap rendah hati, menghindari gembira yang berlebihan sehingga tercipta rasa kekeluargaan.

Menpora berpesan bahwa diklat itu akan sangat berarti tak hanya saat mengibarkan bendera pusaka, tapi juga dalam kehidupan anggota Paskibraka di masa depan. "Diklat ini sungguh sangat berarti bagi sebuah pembentukan karakter, watak dan kedisiplinan dan kemampuan mereka untuk menjadi pasukan pengibar bendera pusaka secara baik dan menjadi kebanggaan keluarga, sekolah, daerah asal dan masyarakat semuanya," tandas Imam. Merah Putih Tim Merah dan Tim Putih akan menjadi nama Paskibraka 2017.

"Pada dasarnya, semua orang sudah tahu soal Merah Putih itu. Merah berani dan Putih suci," jelas Wakil Koordinator Pelatih Paskibaraka , Mayor Inf Suswan Senin (14/8). Suswan mengaku tidak tahu apakah Merah Putih sudah pernah digunakan atau belum. Pada tahun sebelumnya, Paskibraka 2016 memiliki nama tokoh pewayangan.

Dia mantap memberikan nama Merah Putih, salah satu simbol Indonesia untuk Paskibraka 2017 karena dinilainya lebih gagah. "Saya mengartikan, anakanak ini jangan cuma berani, tapi juga ikhlas dalam berbuat dan mengerjakan sesuatu," sambungnya. Dengan nama Merah Putih yang telah diberikan pelatih, Suswan berharap seluruh Paskibraka Nasional 2017 tidak mengalami hambatan dan halangan sekecil apa pun saat bertugas. Selain itu, bila kembali ke daerah masing- masing, Paskibraka 2017 mau berbagi semua ilmu yang telah didapat ke penerus mereka. ben/S-1

Baca Juga: