JAKARTA - Didapati kabar sejumlah pejabat Negara disandera kelompok teroris di Gedung DPR, di kawasan Senayan, Jakarta. Pemerintah pun lantas memutuskan untuk menggelar operasi pembebasan sandera.

Pasukan dari Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) TNI ditugaskan untuk membebaskan sandera. Maka, pasukan Satgultor TNI pun langsung bergerak cepat ke sasaran mengunakan beberapa kendaraan tempur dan helikopter.

Tiba di gedung DPR, di lokasi penyanderaan beberapa personel Satgultor TNI yang naik helikopter langsung menyerbu dari udara. Yang lainnya, melakukan pendadakkan serangan dari darat.

Dar der dor pun terjadi dalam serangan cepat Pasukan Satgultor TNI. Sampai akhirnya, melalui pendadakkan dan disertai kecepatan dengan akurasi yang tinggi, pasukan Satgultor TNI berhasil mengambil alih Gedung DPR RI. Sekaligus melumpuhkan para teroris. Pasukan anti teror TNI jugasukses menyelamatkan sejumlah pejabat negara dari aksi penyanderaan kelompok teroris yang menguasai Gedung Nusantara DPR RI.

Aksi pengambilalihan Gedung DPR RI dari tangan para teroris berlangsung secara dramatis. Dengan serangan cepat dan dahsyat para prajurit antiteror TNIdapat melumpuhkan aksi penyanderaan tanpa menimbulkan korban jiwa dari pejabat negara yang disandera. Demikian keterangan tertulis dari Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Laut (KH) Edys Riyanto yang diterima Koran Jakarta, Minggu (27/6),

Komandan Komando Operasi Khusus TNI (Dankoopssus TNI) Mayjen TNI Richard T.H. Tampubolon mengatakan, penguasaan Gedung Nusantara DPR RI dan pembebasan sandera oleh Satgultor TNI dari aksi terorisme adalah bagian dari skenario latihan yang dilaksanakan oleh Koopssus TNI. Latihan ini bertujuan untuk menguji kesiapsiagaan Satgultor TNI dalam melaksanakan operasi penanggulangan terorisme. Khususnya menghadapi berbagai ancaman teror yang setiap saat dapat terjadi.

"Latihan kali ini sengaja dirancang dengan mengambil lokasi di Gedung DPR RI dengan tujuan untuk menguji kesiapan para prajurit Satgultor TNI yang terdiri dari Satuan 81 Kopassus, Denjaka TNI AL dan Satbravo 90 Paskhas TNI AU dalam menghadapi aksi terorisme di tengah kota sehingga kemampuan prajurit Satgultor TNI senatiasa tetap terasah dan siap melaksanakan Operasi Khusus dengan berbagai bentuk medan yang dihadapi," ujarnya.

Menurut jenderal bintang dua baret merah ini, meski saat ini dalam keadaan pandemi Covid- 19, namun seluruh prajurit Satgultor TNI tetap berupaya melatih diri dan mempersiapkan segala sesuatunya. Kata dia, latihan ini sebagai bentuk kesiapsiagaan sekaligus mengantisipasi setiap ancaman yang bakal terjadi.

"Latihan penanggulangan teror oleh Satgultor TNI akan terus dilaksanakan di berbagai tempat guna membekali pengetahuan dan keterampilan kepada prajurit untuk mengenal berbagai medan dan rintangan baik yang ada di hutan, perairan maupun perkotaan, sehingga seluruh prajurit Satgultor TNI senantiasa siap ditugaskan di dalam mapun di luar wilayah NKRI," katanya.

Ditambahkannya, dengan dilaksanakannya latihan penanggulangan teror ini, diharapkan para prajurit anti teror akan semakin mantap dalam mengaplikasikan kemampuan, ketrampilan dan kemahiran dalam menghadapi berbagai ancaman aksi-aksi terorisme di tanah air.

Dijelaskannya pula, bahwa latihan penanggulangan teror oleh Satgultor TNI telah dilaksanakan secara rutin oleh Koopssus TNI sejak berdiri tahun 2019 yang lalu. Setiap pelaksanaan latihan Satgultor TNI, Koopssus TNI merancang latihan sesuai dengan dinamika ancaman yang terjadi baik di tataran global, regional dan nasional.

"Sehingga ancaman yang terjadi selalu dapat diantisipasi oleh prajurit Satgultor TNI. Koopssus TNI akan selalu memelihara kemampuan dan keterampilan serta akan terus berjuang membentengi NKRI dari aksi-aksi terorisme,"pungkas Mayjen Tampubolon.

Kolonel Edys juga menyatakan drama penyanderaan, pembebasan sandera dan pengambilalihan Gedung DPR RI oleh Satgultor TNI disaksikan langsung oleh Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel, Sesjen DPD RI Rahman Hadi, Bobby Adhityo Rizaldi dan anggota DPR lainnya.

Turut hadir juga para pejabat TNI diantaranya Irjen TNI Letjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Heru Kusmanto, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Syafruddin, Dankormar Mayjen TNI (Mar) Suhartono, Dankorpaskhas Marsda TNI Eris Widodo Wadan Kodiklat TNI Marsda TNI Eko Dono I, Wadan Koopssus TNI Brigjen TNI Widodo dan Wakapuspen TNI Laksma TNI Tedjo Sukmono.

Baca Juga: