JAKARTA - Pemerintah berencanamenyalurkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Kebudayaan sebesar 1 triliun rupiah, mulai tahun 2019. DAK ini, antara lain digunakan pengadaan sarana kesenian di sekolah dari tingkat SD, SMP, SMA, dan sekolah luar biasa.

"Jadi nanti bantuan fasilitasi seperti itu tidak lagi menggunakan dana pendidikan," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, seuaipembukaan lokakarya Bantuan Fasilitasi Sarana Kesenian di Satuan Pendidikan Tahun 2018 Tahap II, di Jakarta, Rabu malam (18/7).

Seperti diketahui, selama ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan menyalurkan bantuan sarana kesenian di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K), serta Sekolah Luar Biasa (SLB).

Pada 2018, program bantuan pemerintah yang sudah dilaksanakan selama tujuh tahun terakhir ini diberikan dalam dua tahap. Total satuan pendidikan yang mendapatkan bantuan fasilitas kesenian sebanyak 4.537 sekolah.

Pemberian fasilitas sarana kesenian ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi siswa agar dapat mempelajari seni budaya, khususnya kesenian tradisional, sehingga tumbuh sikap apresiasi terhadap kesenian tradisional. Selain itu, dukungan terhadap pembelajaran seni budaya dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk melestarikan kesenian tradisional dan perlindungan terhadap kekayaan budaya bangsa.

Disamping itu, penumbuhan kecintaan pada kesenian tradisional Indonesia dan dukungan terhadap ekspresi seni siswa agar sejalan dengan penguatan pendidikan karakter. "Kesenian ini maksudnya untuk mengasah estetika, kehalusan budi anak, bagian dari penguatan karakter. Ini penting dilaksanakan di jenjang pendidikan dasar," ujar Muhadjir.

Perilaku Siswa

Mendikbud mengatakan, salah satu dampak pembelajaran kesenian adalah terasahnya akal budi siswa. Melalui pendidikan seni budaya, maka sikap peserta didik dalam merespon situasi dan menampilkan ekspresi dirinya akan nampak pada sikap dan perilaku yang positif dan mencerminkan keluhuran budi.

Sembari mencontohkan beberapa negara maju di dunia, Mendikbud optimistis pendidikan karakter mampu membawa Indonesia menjadi negara yang maju dan hebat.

Untuk itu mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini mengajak para pendidik untuk tidak lagi menyepelekan pendidikan seni budaya sebagai bagian dari penguatan pendidikan karakter.

"Saya harap bapak dan ibu jadi mengerti kenapa kita berikan bantuan fasilitas kesenian ini. Jadi mohon dirawat dan dimanfaatkan dengan baik yang sudah diberikan," ujar Muhadjir.

Dirjen Kebudayaan Kemdibud, Hilmar Farid, menambahkan, DAK untuk Kebudayaan tersebut telah disetujui legislatif, kepala negara, dan menteri terkait. Alokasinya berada di luar alokasi anggaran fungsi pendidikan yang saat ini sudah memenuhi 20 persen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Saat ini, pembahasan sudah masuk dalam teknis terkait sasaran prioritas, bobot, dan mekanisme. "Arahan Presiden prinsipnya jangan dibagi rata. Prioritasnya akan lebih banyak kepada aspek non fisik," kata Hilmar. eko/E-3

Baca Juga: