CIANJUR - Kantor Pemadam Kebakaran Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sepanjang Januari-Juni 2023 terjadi 69 kejadian kebakaran yang disebabkan arus pendek listrik, sehingga warga diminta untuk rutin melakukan pemeriksaan jaringan listrik di dalam rumah.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Damkar Cianjur, Hendra Wira di Cianjur, Kamis mengatakan dari puluhan peristiwa kebakaran itu, tidak ada korban jiwa namun kerugian materi ditaksir mencapai Rp7,7 miliar.

"Dari puluhan kebakaran yang terjadi sepanjang tahun 2023, 70 persen diantaranya akibat arus pendek listrik, baik itu instalasi di bagian langit-langit atau sambungan kabel di dalam rumah," katanya.

Sedangkan sisanya akibat kebocoran tabung gas dan penyebab lainnya, sehingga warga diminta untuk rutin melakukan pemeriksaan jaringan listrik terutama yang sudah berusia tua dan rawan terjadi arus pendek untuk diganti dengan yang baru.

Ketika hendak keluar rumah dalam jangka waktu lama, tutur dia, warga diminta untuk mencabut kabel sambungan yang dapat menyebabkan terjadinya arus pendek, termasuk mencabut kabel alat elektronik yang juga dapat menyebabkan terjadinya arus pendek listrik.

"Banyak kasus juga kebakaran terjadi karena alat elektronik yang lupa dimatikan dan menimbulkan arus pendek listrik, sehingga harus diwaspadai ketika meninggalkan rumah pastikan tidak ada kabel yang masih menempel ke sambungan listrik," katanya.

Sedangkan terkait penanganan kebakaran dari enam markas komando yang ada, tiga diantaranya yang paling banyak melakukan penanganan selama enam bulan terakhir adalah Markas Komando Cianjur, Cipanas dan Ciranjang.

"Kami juga menggencarkan sosialisasi terkait pencegahan kebakaran ke sejumlah wilayah yang dinilai rawan terjadi, agar masyarakat selalu siaga dan waspada dalam melakukan antisipasi dan penanganan cepat," katanya. Ant

Baca Juga: