BERLIN - Grup otomotif Jerman, Daimler melaporkan kerugian bersih senilai 1,9 miliar euro (2,2 miliar dolar AS/32,4 triliun rupiah) pada kuartal kedua (Q2) 2020. Kerugian itu sangat dipengaruhi pandemi virus korona dengan penurunan permintaan.

"Karena pandemi yang belum pernah terjadi, kami harus menanggung beban kuartal ini," kata Chairman of Board Management Daimler, Ola Kaellenius.

Ia menjelaskan, pendapatan tahunan turun 12,5 miliar euro menjadi 30,2 miliar euro pada kuartal kedua. Pada kuartal kedua 2020, penjualan Mercedes-Benz turun 30 persen menjadi 480.800 kendaraan.

Daimler mengklaim penjualan model-model baru masih dapat diandalkan di tengah menurunnya permintaan selama Covid-19. Selain itu, penjualan model truk dan bus Daimler turun 55 persen secara tahunan menjadi 61.000 unit pada Q2.

Daimler memprediksi Covid-19 akan terus memberikan dampak yang kuat hingga akhir tahun. Penurunan besar output ekonomi global diprediksi terjadi sampai akhir tahun 2020. Ant/G-1

Baca Juga: