YOGYAKARTA - Di Jogja sekarang lagi heboh banget dengan roti gembong. Roti yang adonannya menggembung karena dioven itu benar-benar lagi digandrungi warga Jogja dan sekitarnya. Buktinya, begitu banyak toko roti gembong di Jogja. Yang lebih bikin dahsyat lagi, salah satu brand roti gembong yang kini sudah memiliki 69 cabang usianya ternyata baru 19 tahun.

Ya, dialah Afan Syahdana, pendiri Roti Gembong Gedhe.. Pria asli Sinduadi Sleman ini belum lama terlibat dalam bisnis roti. Baru Februari 2020 lalu saat pandemi datang dan kampusnya di-lockdown.

"Ya sebenarnya berkah pandemi, kuliah saya di Singapura di-lockdown terus harus pulang awal Febuari. Sampai rumah lihat kakak buka toko roti Gembong Mokoh namanya, di Gejayan, nah saya daripada nganggur ngapain, ya udah buka toko roti saja," kata Afan saat ditemui di salah satu tokonya di Jogja, Minggu (4/7).

Afan mengaku benar-benar tidak tahu soal bisnis roti, pada Februari itu. Roti gembong pun baru dia rasakan di toko kakaknya. Tapi karena dia rasakan rotinya rasanya enak dan harganya murah, dia pikir dia bisa sekalian praktik ilmu yang ia dapat di bangku kuliahnya di Singapura.

"Saya kuliah kan ambil Manajemen Bisnis, jadi sekalian mau latihan bisnis sebenarnya," kata Afan.

Tak menunggu lama, akhir Februari toko roti gembong Afan sudah berdiri di Jalan Godean Km 6,5, Sleman. Uang buka toko ia minta orang tuanya sebagai kompensasi dari tak harus beri uang saku di Singapura sampai setahun ke depan.

Tapi Afan tak memakai nama toko Roti Gembong Mokoh seperti kakaknya. Afan merasa nama Mokoh kurang dimengerti oleh konsumen Jogja. Dia tanya pada Bapaknya apa nama yang pas untuk toko rotinya. Kebetulan Bapaknya memiliki nama Gedhe yang sebenarnya diniatkan untuk bisnis property. Tapi karena pandemi, bisnis properti sedang lesu. Akhirnya dia minta nama Gedhe sebagai nama brand rotinya.

"Dan menurut saya pas juga. Rotinya kan gedhe, mengembang gitu, dan mudah diingat. Salah satu syarat nama brand retail kan musti mudah diingat, cocok banget ini ya sudah ambil," kata Afan.

Afan belum tahu kalau keisengannya membikin toko roti ini akan berbuah sukses setahun berikutnya. Yang ia tahu, roti gembong bikinan kakaknya itu enak, variannya banyak, dan harganya murah. Dan kakaknya sudah mulai setahunan menekuni bisnis roti gembong tersebut. Artinya, sudah banyak penyempurnaan di sisi adonan dan isian roti. Kalau saat itu belum begitu laris, itu menurut Afan karena konsumen belum mengenal saja.

"Kakak passionnya di dapur dan manajemen, saya lebih ke marketing. Jadi saat itu mikirnya kalau saya bantu-bantu marketing, ngenalin ke publik, ya bisa jalan, bisa laris. Belum membayangkan akan bikin banyak cabang seperti sekarang," jelas Afan.

Kepikiran buka cabang malah datang dari konsumen. Salah satu konsumen yang kemudian jadi pelanggan sering mengajak diskusi Afan untuk bekerjasama karena si pelanggan ini memiliki property yang nganggur di dekat Stadion Maguwoharjo.

"Ya sudah akhirnya berani bikin nah habis itu terus saja banyak sekali pelanggan yang ingin dibukakan cabang, mengalir terus sampai tahu-tahu 69 cabang bulan Juli ini," kata Afan yang sekarang mengembang amanat sebagai Direktur Marketing Roti Gembong Gedhe sementara kakaknya menjadi Direktur Utama.

Roti Khas Kutai Kartanegara ini sekarang rasanya benar-benar menjadi roti khas Jogja. Tak hanya Roti Gembong Gedhe yang menjual roti gembong. Ada brand Roti Gembong Gembul yang cabangnya juga sudah banyak di Jogja.

Suksesnya roti gembong di Jogja saat pandemi benar-benar bisa jadi inspirasi siapa saja bahwa di saat kesulitan karena pandemi selalu saja masih tersedia pilihan untuk sukses.

Baca Juga: