JAKARTA - Pemerintah daerah (Pemda) bersama pelaku usaha lokal harus memanfaatkan keberadaan tol laut. Sebab, tantangan terbesar tol laut saat ini adalah masalah muatan balik.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Moga Simatupang mengatakan kapal-kapal yang mengirim barang ke daerah timur sering kali kembali dengan muatan kosong, yang pada akhirnya meningkatkan biaya logistik.

"Kita perlu bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha setempat untuk mengoptimalkan potensi produk daerah yang bisa diangkut sebagai muatan balik," kata Moga dalam Dialo FMB9 bertema '10 Tahun Menghubungkan Indonesia untuk Pemerataan Keadilan', Senin (23/9).

Menurutnya, daerah-daerah seperti Papua, Maluku, dan NTT sebenarnya memiliki banyak potensi, seperti hasil perikanan dan produk pertanian. Jika Pemda dapat memetakan potensi produk unggulannya, maka produk-produk ini bisa dioptimalkan sebagai muatan balik kapal Tol Laut, yang tentunya akan menurunkan biaya logistik secara keseluruhan.

Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut, Kementerian Perdagangan menghadirkan program Sistem Informasi Gerai Maritim (SIGM) untuk mendorong pengembangan produk lokal sebagai bagian pemanfaatan Tol Laut. Program ini membantu mengidentifikasi produk unggulan dari daerah-daerah yang dilayani oleh Tol Laut dan memfasilitasi distribusi barang ke pasar domestik maupun internasional.

Selain itu, Gerai Maritim juga mendorong pengusaha kecil dan menengah (UKM) di daerah untuk lebih aktif berpartisipasi dalam perdagangan antar pulau. Hal ini menciptakan peluang ekonomi baru dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar nasional.

Seperti diketahui, program Tol Laut yang diinisiasi Presiden Joko Widodo sejak awal masa pemerintahan telah berperan penting dalam menghubungkan wilayah-wilayah terluar, terdepan, tertinggal, dan perbatasan (3TP) dengan pusat-pusat ekonomi utama di Indonesia yang umumnya berada di wilayah Barat.

Tekan Diaparitas

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dalam diskusi yang sama menyampaikan salah satu tujuan utama Tol Laut adalah mengurangi disparitas harga barang di berbagai wilayah, khususnya di Indonesia bagian timur, yang selama ini mengalami perbedaan harga cukup signifikan dibandingkan dengan wilayah barat.

"Dengan adanya tol laut, harga barang pokok dapat turun hingga 30 persen," jelasnya.

Saat ini, Tol Laut telah menghubungkan 115 pelabuhan di seluruh Indonesia dengan 39 trayek aktif, mempercepat distribusi barang ke berbagai daerah yang sebelumnya sulit dijangkau.

Baca Juga: