JAKARTA - Saat ini banyak penggiat kuliner bersemangat melakukan pelestarian kuliner Indonesia yang sering disebut denganculinary gemdi tengah makin serbuan kuliner dari mancanegara.Culinary gematau pusaka kuliner adalah cerminan sejarah, identitas, tradisi, dan kearifan lokal yang unik dan tak lekang waktu.

Culinary gem, tidak hanya menjembatani masyarakat dengan akar budaya, namun juga menjadi alat untuk memperkenalkan jati diri sebuah bangsa dan negara pada dunia. Jepang, Korea, dan Thailand adalah beberapa contoh negara-negara yang sukse mengembangkan konsep tersebut.

"Contoh negara yang sukses melakukannya antara lain Jepang dengan Shoyu, Thailand dengan saus Sriracha, atau Korea dengan saus Gochujang," kata Bowo, pegiat pelestarian kuliner Indonesia yang merupakan Co-Founder "Dari Halte ke Halte" atau DHKH (komunitas pemberi rekomendasi ragam kuliner Indonesia yang bisa diakses menggunakan transportasi umum) di Jakarta, Selasa (4/10).

Ia menerangkan, istilahculinary gemmuncul karena minat millennial dan Gen-Z untuk berpetualang kuliner kini semakin tinggi, termasukhuntingberbagai kuliner otentik dari mancanegara. Maka tidak heran kalau Shoyu, Sriracha atau Gochujang jadi makin familiar di telinga dan lidah generasi muda.

Di tengah kondisi ini, salah satu misi platform DHKH adalah mengajak HalTeman, terutama millennial dan Gen-Z, agar tidak lupa akan kuliner nusantara dan terus mengeksplorasi kekayaannya. Bisa dibilang, sebagian besar daritripyang komunitas ini lakukan berfokus mengunjungi UMKM kuliner nusantara yang masih kurang terekspos, termasuk hidangan-hidangan otentik yang kaya dengan penggunaan kecap.

Food HistorianAndreas Maryoto, menuturkan, bangsa Indonesia sudah sepatutnya bangga dengan kecap manisnya sebagaiculinary gemasli nusantara. Kecap terbukti dapat mempersatukan aneka kelezatan hidangan Indonesia dari generasi ke generasi.

Ada sejak abad ke-16, kecap manis adalah hasil akulturasi antara sauskoechiapyang dibawa pedagang Tiongkok dengan gula jawa atau gula kelapa yang banyak digunakan pribumi untuk mengolah makanan. Hingga kini, Indonesia adalah satu-satunya negara yang memiliki kecap bercita rasa manis, dilengkapi rasa umami dari proses fermentasi kedelai.

"Berkat keunikan ini, aneka hidangan Nusantara yang menggunakan kecap manis bahkan telah mengharumkan nama bangsa di kancah dunia," ungkapnya.

Head of Marketing Nutrition Indonesia, PT Unilever Indonesia, Tbk., Ari Astuti, mengatakan pada Festival Jajanan Bango yang akan segera diselenggarakan, pihaknya mengajak pecinta kuliner melestarikan kecap manis. Caranya dengan mengeksplorasi ragam hidangan berbasis kecap yang tersebar di seluruh wilayah nusantara.

"Setelah berpetualang kuliner di acara nanti kami harapkan akhirnya mereka khususnya para ibu menjadi lebih terdorong untuk menyajikan aneka hidangan berbasis kecap di rumah, yang secara tidak langsung artinya ikut berperan melestarikan kekayaan kuliner Indonesia," ujar dia.

Ia menerangkan, di Festival Jajanan Bango 2023, ada sesuatu yang berbeda. Dengan tema Bangkitkan Sejuta Rasa Nusantara, Bango memberikan pengalaman multisensori dalam bentuk sebuah galeri yang menonjolkan berbagai pesona kuliner nusantara menggunakan teknologi imersif yang memanjakan kelima indera.

Festival Jajanan Bango 2023 pertama-tama akan menyambangi Makassar yang memiliki predikat sebagai "Kota Makan Enak." Kota ini terpilih karena di setiap sudut, terdapat begitu banyak kuliner ikonik yang menggugah selera, dan geliat pelestarian kulinernya juga terbilang sangat tinggi.

Sebagai Kota Makan Enak sangat pantas dipuaskan oleh "Ahlinya Makan Enak," di Festival Jajanan Bango 2023 yang akan digelar antara 7-8 Oktober 2023 di Parking Lot Phinisi Point. Pada kesempatan ini akan menghadirkan 45 legenda kuliner, dimana 35 diantaranya berasal dari kota Makassar dan sekitarnya.

Selanjutnya, Festival Jajanan Bango 2023 akan kembali digelar di Jakarta tanggal 27-29 Oktober 2023 di Parkir Timur Senayan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, dimana Bango akan membangkitkan semangat pelestarian kuliner nusantara di tengah generasi muda dengan kehadiran lebih dari 100 legenda kuliner dari berbagai penjuru negeri.

Salah satu kuliner legendaris yang akan hadir adalah Konro Bakar dari Restoran Sop Konro Karebosi. Nia Hanafie selaku pengelola generasi kedua menyampaikan, Selama 55 tahun, Alhamdulillah Sop Konro Karebosi masih eksis dan selalu ramai pengunjung berkat konsistensi dalam mempertahankan cita rasa, termasuk penggunaan kecap Bango yang jadi kunci kelezatan menu Konro Bakar.

"Senang sekali kami kembali diundang untuk berpartisipasi di Festival Jajanan Bango 2023 yang tahun ini mampir di kota kampung halaman saya, semoga festival ini bisa semakin menghidupkan industri kuliner di Makassar sebagai Kota Makan Enak," ucapnya.

Baca Juga: