CAMBRIDGE - Seorang cucu dari Lee Kuan Yew, mendiang mantan Perdana Menteri Singapura, bernama Li Shengwu, diwartakan telah meninggalkan Singapura sejak Juli lalu setelah sejumlah rekannya mengkhawatirkan Li akan ditahan karena kasus penghinaan terhadap sebuah kasus pengadilan, jika bertahan di Singapura.

"Di Singapura, dimungkinkan seseorang ditahan dan diinterogasi selama beberapa waktu tanpa didampingi pengacara," kata Li yang merupakan keponakan dari Perdana Menteri Singapura saat ini, Lee Hsien Loong.

Li enggan membeberkan siapa saja rekannya yang memberikan informasi terkait penahanannya. Juru bicara PM Lee bernama Chang Li Lin juga membantah soal adanya rencana penahanan dan interogasi terhadap Li, dan menyebut semua itu kemungkinan itu sejalan dengan proses penegakan hukum yang melibatkan Li.

Li diketahui hengkang dari Singapura dan kembali ke Amerika Serikat pada 23 Juli lalu. Dua hari sebelumnya, kantor Kejaksaan Agung menyuratinya untuk mengeluarkan permohonan maaf terkait posting di media sosial Facebook yang menyebut bahwa "pemerintah Singapura tak bisa dibantah dan memiliki sistem pengadilan yang amat lentur".

Atas posting Li di media sosial, Penasihat Senior Negara, Francis Ng, menyebut tudingan Li merupakan sebuah serangan amat mengerikan dan tak berdasar terhadap sistem peradilan Singapura dan mendesak Li agar meminta maaf secara resmi dan tanpa syarat dan mengakui telah melontarkan tuduhan palsu dengan menghina pengadilan.

Pada 4 Agustus lalu, kantor Kejaksaan Agung memutuskan untuk melanjutkan proses hukum terhadap Li di pengadilan Tinggi Singapura setelah Li tak mau menarik posting di media sosial maupun meminta maaf.

Rumah Warisan

Masalah yang membelit Li ini masih terkait dengan sengketa keluarga antara 3 anak dari Lee Kuan Yew terkait nasib rumah warisan.

Ayah Li yaitu Lee Hsien Yang, dan bibinya, Lee Wei Ling, menuding kakak mereka yaitu Lee Hsien Loong, telah melawan amanat ayahanda mereka agar merobohkan rumah warisan yang dulu didiami Lee Kuan Yew.

Baik Lee Hsien Yang dan Lee Wei Ling, menyebut Lee Hsien Loong ingin mempertahankan rumah warisan ayah mereka sebagai sebuah monumen.

Kedua kakak adik itu juga menuding Lee Hsien Loong telah mempengaruhi lembaga-lembaga negara untuk "menekan" mereka dalam sengketa ini.

PM Lee Hsien Loong baru-baru ini menyatakan ia sama sekali tak ikut campur atas nasib rumah warisan ayahnya dan menyangkal telah menyalahgunakan wewenang.

Menyikapi sengketa keluarga itu, Li menyatakan agar penguasa memberikan keleluasaan bagi kebebasan berpendapat serta menyesalkan atas terjadinya tragedi sengketa yang melanda keluarganya dan yang pasti aib ini tak diinginkan oleh kakeknya.Rtr/I-1

Baca Juga: