SEOUL - Lima warga Korea Selatan meninggal dunia akibat cuaca panas selama akhir pekan, sehingga jumlah total tahun ini menjadi 13 orang, karena cuaca panas menyengat terus melanda negara itu, kata pihak berwenang pada Senin (5/8).
Dilaporkan Yonhap, tiga kematian dilaporkan di kota Gwangju di barat daya dan Provinsi Gyeongsang Utara pada hari Sabtu. Mereka diduga menderita penyakit terkait panas.
Dua pria berusia 90-an tahun ditemukan tewas pada hari Minggu di kota Suncheon, penyebabnya diduga terkait panas, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea dan otoritas kebakaran.
Kasus-kasus tersebut menambah jumlah kasus kematian akibat panas tahun ini menjadi 13.
Hingga Sabtu, 1.546 orang menderita penyakit akibat panas tahun ini, dan pemerintah mengaktifkan sistem pemantauan intensif, khususnya bagi warga lanjut usia dan kelompok rentan lainnya.
Gelombang panas yang hebat telah melanda negara itu sejak akhir bulan lalu menyusul berakhirnya musim hujan monsun, dan gelombang panas saat ini diperkirakan akan terus berlanjut setidaknya selama 10 hari ke depan, kata badan cuaca.
Minggu lalu, Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan mengeluarkan peringatan gelombang panas tertinggi yang berstatus "serius" dan meningkatkan status responsnya ke Level 1, yang juga merupakan level tertinggi, dengan suhu melonjak hingga sekitar 40 derajat Celcius di beberapa wilayah.