JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca cerah berawan berpotensi mendominasi di sejumlah kota besar di Indonesia pada Senin (31/7).
Berdasarkan data yang dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, Senin (31/7), disebutkan kondisi cuaca cerah berawan diprakirakan menaungi wilayah Banda Aceh, Denpasar, Serang, Yogyakarta, Jakarta, Jambi, Bandung, Semarang, Pontianak, Samarinda, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Mataram, Kupang, Manado, dan Medan.
Sedangkan cuaca cerah berpotensi terjadi di Gorontalo, Surabaya, Tarakan, dan Makassar dengan suhu udara berkisar 22-34 derajat celsius dan kelembapan berkisar 50-95 persen.
Cuaca berawan berpotensi terjadi di sejumlah daerah, seperti Banjarmasin, Palangka Raya, Bandar Lampung, Ternate, Jayapura, Manokwari, Pekanbaru, Mamuju, Kendari, dan Palembang pada siang hari ini, serta Bengkulu yang berpotensi memiliki awan yang lebih tebal.
Sementara hujan berpotensi terjadi di Ambon dan Padang dengan intensitas ringan.
Memasuki malam hari, cuaca cerah berawan masih mendominasi potensi cuaca di kota-kota besar di Indonesia, seperti di Denpasar, Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Bandar Lampung, Mataram, Kupang, Kendari, Manado, dan Palembang.
Adapun cuaca berawan berpotensi terjadi di Serang, Jambi, Semarang, Palangka Raya, Ternate, Jayapura, Manokwari, Mamuju, dan Makassar, serta Ambon yang berpotensi memiliki awan lebih tebal.
Sedangkan hujan diprakirakan turun di Bengkulu, Pekanbaru, Medan, dan Padang dengan intensitas ringan.
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif membuat musim kemarau tahun ini lebih kering dengan tingkat curah hujan rendah sampai sangat rendah.
Dia mengemukakan perlunya mitigasi untuk menghadapi kemarau yang lebih kering, yang dapat mengganggu pasokan air untuk kebutuhan sehari-hari warga maupun untuk kegiatan usaha pertanian.
"Pemerintah daerah perlu melakukan aksi mitigasi dan aksi kesiapsiagaan segera. Lahan pertanian berisiko mengalami puso atau gagal panen akibat kekurangan pasokan air saat fase pertumbuhan tanaman," katanya.