BOGOR - Wali Kota Bogor Bima, Arya Sugiarto, mengatakan pandemi Covid-19 dapat menyebabkan lost generation atau generasi yang hilang. Bonus demografi diperkirakan akan sulit dicapai lantaran banyaknya anak-anak yang terganggu kecukupan gizi dan pendidikannya karena wabah Covid-19.

"Hari ini, saya dengan berat hati menyampaikan bahwa kondisi menjadi jauh lebih tidak baik, bukan saja menyiapkan bonus demografi. Tapi kita akan dihadapkan pada lost generation, generasi yang hilang karena pandemi Covid," ujar dia dalam audiensi dengan Forum Anak Kota Bogor secara online dalam rangka Hari Anak Nasional Tingkat Kota Bogor, Kamis (23/7).

Ada empat indikatornya yang menyebabkan masyarakat mengubah sudut pandang karena Covid-19. Orang yang menunda pernikahan karena Covid-19, berarti mereka akan menunda memiliki anak. Orang yang sudah menikah, namun tidak berani hamil dan melahirkan di masa pandemi. Anak-anak sekolah, namun kurang gizi lantaran orang tuanya mengalami penurunan pendapatan karena Covid-19. Anak sehat yang tidak memperoleh pendidikan berkualitas dalam jangka waktu panjang.

"Karena belajar di rumah, dan tidak semua siap belajar di rumah, misal Wifi tidak ada," ujar dia.

Bima mengatakan empat indikator tersebut dapat menurunkan kualitas generasi muda yang semestinya menjadi bonus demografi. Karena bonus demografi dapat menjadi berkah maupun menjadi musibah.

"Bonus demografi bisa jadi berkah kalau kita menyiapkan dari sekarang. Untuk menyiapkan orang produktif yang benar-benar produktif," ujar dia.

Produktif baik dari segi mental maupun pikirannya. "Kalau tidak menyiapkan solusinya, akan ada lost generation," ujar dia.

Walaupun pandemi Covid-19 dapat menurunkan kualitas generasi, Bima mengaku belum dapat menghitung jumlah generasi berkualitas yang hilang akibat Covid-19.

Bonus demografi akan menjadi konsentrasi utama Pemkot, selain protokol kesehatan dan ekonomi.

Bonus demografi merupakan masa ketika usia produktif lebih banyak dibandingkan usia tidak produktif. Masalah tersebut dipandang sebagai salah satu dimensi yang selama ini luput dari pemantauan.

Program Pendidikan

Untuk itu, Pemkot Bogor mengatakan seluruh dinas di Kota Bogor harus bertanggung jawab agar tidak ada generasi yang hilang di Kota Bogor. Pemkot akan mengonsolidasi dengan program kesehatan dan pendidikan pada tahun ini dan tahun depan. Pemkot juga akan membicarakan dengan DPRD supaya tidak ada generasi yang hilang.

Bima mengaku kerap mendapatkan keluhan orang tua murid karena tidak ada koneksi internet. "Saya lihat Menteri Pendidikan tidak memiliki kejelasan tentang hal ini. Kalau belajar jarak jauh terus prosesnya gimana, intervensi dong dalam infrastruktur," ujar dia. n din/P-5

Baca Juga: