JAKARTA - Kasus baru Covid-19 di Jakarta pada Rabu 22 Juli 2020 bertambah 376 kasus. Dengan tambahan kasus baru, secara akumulasi capai 17.529 kasus.

Dalam catatan Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DKI Jakarta, kasus korona di Jakarta secara harian sedikit berkurang dibandingkan dengan tambahan kasus baru, Selasa (21/7) yang bertambah sebanyak 441 orang.

Satuan Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 juga melaporkan, jumlah pasien sembuh korona di Jakarta pada 22 Juli 2020 bertambah 323 orang lebih tinggi dibandingkan dengan sehari sebelumnya 266 orang.

Namun, angka tambahan kasus virus korona di Jakarta ini masih lebih lebih sedikit jika dibandingkan dengan tambahan pasien baru positif korona.

Atas tambahan jumlah pasien sembuh ini, maka total pasein korona di Jakarta yang sembuh mencapai 11.187 orang.

Sementara laporan jumlah pasien korona di Jakarta yang meninggal dunia pada Rabu 22 Juli 2020 bertambah sebanyak delapan orang.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan banyak warga DKI Jakarta yang positif korona. "Kami justru merasa bersyukur sekali bisa menemukan warga yang positif di saat mereka tidak menyadari mereka tidak positif. Daripada mereka tidak tahu, pulang ke rumah menularkan orang tua, lingkungan," kata Anies.

"Jadi, angkapositivity rateini kita lihat sebagai usaha kita menyelamatkan warga. Mudah-mudahan dengan kita lebih banyak bisa lebih cepat memutus mata rantainya," lanjutnya.

Anies klaim rekor tambahan kasus baru itu juga bisa terjadi karena pihaknya memperbanyak tes di wilayah Ibu Kota.

Anies mengatakan, sejak awal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas testing. Sebab, menurutnya, peningkatan kapasitas testing justru bisa lebih cepat mengidentifikasi penyebaran Covid-19.

"Kita tingkatkan testing supaya kita temukan yang positif, supaya bisa isolasi. Jadi, wabahnya memang masih ada. Justru karena wabah masih ada, kita lakukan testing lebih banyak, lebih banyak yang ketemu, lebih banyak yang isolasi," kata Anies.

Anies menambahkan, angka rasio positif di Jakarta dalam tiga pekan terakhir ini memang sempat mengalami peningkatan. Data terakhir, pada 9-15 Juli kemarin, rasio positif di Jakarta mencapai 5,9 persen.

Angka tersebut masih di atas standar Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) 5 persen.

Kendati demikian, Anies mengatakan, dibandingkan angka rasio positif, sejauh ini angka Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat fatalitas kematian akibat virus korona di Jakarta masih tergolong rendah. Berdasarkan data di situs pemantauan Covid-19 Jakarta, tingkat kematian akibat virus korona di Jakarta 4,4 persen.

Kemudian, Anies menyatakan bahwa mayoritas kasus positif yang ditemukan di Jakarta merupakan orang yang tak bergejala. Sementara, pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit adalah orang yang ditemukan positif tanpa gejala, namun memiliki penyakit bawaan atau komorbid atau berisiko tinggi.

Sementara itu, Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Marullah Matali mengajak panitia kurban menggunakan wadah ramah lingkungan untuk mendistribusikandaging kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Berharap panitia kurban dapat menggunakan wadah-wadah ramah lingkungan," kata Marullah dalam sosialisasi tata cara pemilihan, pemotongan hewan dan penanganan daging kurban di masa pandemi Covid-19 tingkat Jakarta Selatan.

Menurut Marullah, penggunaan wadah ramah lingkungan ini untuk mendukung larangan penggunaan kantong plastik sebagai mana diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 142 Tahun 2019 yang diterapkan per 1 Juli 2020. Ia menyarankan agar panitia kurban menggunakan wadah ramah lingkungan berupabongsangataubesek.

"Kami mulai tahun lalu biasa gunakanbongsang, tapi ada yang gunakanbesek. Kalau pakaibongsangtidak perlu pengikat lagi," katanya.

Dengan menggunakan bongsang, kata Marullah, panitia kurban cukup menambah menggunakan daun berukur lebar seperti daun jati sebagai pembungkus daging agar tidak tumpah saat dikemas.

"Bongsangefektif sekali dan jarang, anyamannya, gampang untuk dibawaoleh mustahik penerima daging kurban," ujarnya. n ags/Ant/P-5

Baca Juga: