JAKARTA - Coca-Cola menghadirkan kembali program 'Recycle Me' melalui kolaborasi bersama Yayasan Mahija Parahita Nusantara dan Waste4Change sebagai mitra pengumpulan sampah. Program ini merupakan salah satu upaya berkelanjutan perusahaan untuk menginspirasi dan mendorong perubahan dalam pengumpulan dan daur ulang sampah plastik.

Konsumen dapat untuk mengumpulkan, memilah dan mengirimkan botol plastik polyethylene terephthalate (PET) bekas pakai beberapa merek di bawah Coca-Cola (Sprite, Fanta, dan Coca-Cola) ke pusat pengumpulan (collecting center) yang dikelola Mahija Parahita Nusantara melalui situs Waste4Change yang berada di Jakarta dan sekitarnya. Mereka dapat memperoleh poin imbalan (reward)karena turut berpartisipasi dalam proses daur ulang.

Untuk tahun ini, program 'Recycle Me' meningkatkan insentif logistiknya hingga sebesar 30.000 rupiah untuk mensubsidi subsidi ongkos kirim. Selain itu, konsumen berkesempatan meraih poin reward yang dapat ditukarkan dengan pulsa telepon, token listrik dan e-wallet senilai maksimal 25.000 rupiah di berbagai merchant yang tersedia.

"Botol plastik PET bekas pakai yang telah terkumpul kemudian akan didaur ulang dan diubah menjadi kaos, tas dan produk yang bermanfaat lainnya," kata Director of Public Affairs, Communications and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia Triyono Prijosoesilo, dalam konferensi pers di Jakarta Kamis (20/10).

Ia menjelaskan Coca-Cola Indonesia senantiasa mendorong lebih banyak orang untuk mendaur ulang dan membantu memberi kehidupan kedua bagi botol plastik PET bekas pakai. Botol-botol plastik jenis ini bukanlah sampah sehingga masih memiliki nilai.

Program 'Recycle Me' diharapkan meningkatkan kesadaran akan daur ulang, mulai dari pemahaman akan daur ulang, proses daur ulang, dan dimana daur ulang dapat dilakukan. Dengan insentif logistic diharapkan konsumen bisa memilih kemasan botol bekas pakai dari sampah yang tidak bisa didaur ulang.

"Melalui kerja sama dengan Waste4Change dan Yayasan Mahija Parahita Nusantara ni kami ingin memastikan agar botol-botol tersebut terdaur ulang dan mendapatkan kehidupan kedua," terang Triyono.

Tahun lalu program 'Recycle Me' mengumpulkan botol plastik dari ribuan partisipan yang berjalan selama bulan Oktober dan Desember 2021. Tahun ini, program 'Recycle Me' telah diperluas dengan memungkinkan konsumen mengirimkan kemasan botol plastik bekas pakai ke sejumlah titik pengumpulan di Jakarta, Tangerang dan Bekasi yang dapat ditukarkan dengan poin reward yang diberikan melalui program ini.

Public Affairs, Communications, and Sustainability Director for Indonesia and PNG Coca-Cola Europacific Partners, Lucia Karina mengungkapkan, Yayasan Mahija Parahita Nusantara akan menyediakan delapan pusat pengumpulan untuk menyalurkan botol plastik PET plastik bekas pakai pada program 'Recycle Me.' Selanjutnya semua botol plastik PET yang terkumpul akan didaur ulang oleh Amandina Bumi Nusantara.

Selain itu, yayasan ini juga akan mendukung mata pencaharian para pengumpul sampah dari sektor informal melalui program 'Semangat Sehat Mahija.' Program ini berupa pemeriksaan kesehatan gratis dan donasi kebutuhan dasar.

"Kami percaya bahwa pengumpul sampah memainkan peran penting dalam perekonomian lokal serta berkontribusi secara signifikan untuk meningkatkan laju pengumpulan botol plastik PET di Indonesia," kata Lucia.

Untuk mendukung upaya daur ulang yang lebih luas dan pengembangan ekonomi sirkular untuk botol plastik PET di Indonesia, Coca-Cola Europacific Partners Indonesia akan segera membuka fasilitas daur ulang plastik PET mutakhir yang beroperasi di bawah Coca-Cola Europacific Partners yang bersinergi dengan perusahaan plastik Dynapack Asia, dan perusahaan daur ulang plastik Amandina Bumi Nusantara.

Fasilitas daur ulang PET plastik ini akan menciptakan rantai pasokan kemasan plastik lingkar tertutup (closed-loop) di Indonesia dengan memproduksi pelet plastik berbahan dari botol plastik pasca konsumsi yang aman untuk produk makanan dan minuman. Pada 2022, Amandina memiliki kapasitas daur ulang sebesar 15.000 ton per tahun, dengan rencana peningkatan menjadi 25.000 ton per tahun pada 2023.

Direktur Pelaksana Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano, menjelaskan perusahaan-perusahaan semacam Coca-Cola dengan kekuatan dan jangkauan yang dimiliki dapat memainkan peran penting untuk mendorong kesadaran konsumen akan daur ulang dan menginspirasi perubahan perilaku. "Kami yakin bahwa program 'Recycle Me' tahun ini akan memiliki dampak yang jauh lebih besar dalam mengurangi sampah plastik di Indonesia," ucapnya.

Baca Juga: