JAKARTA - Produsen minuman ringan (soft drink) asal Rusia, Chernogolovka, mengincar 50 persen pangsa pasar negara untuk produk tersebut. Target tersebut dipatok menyusul langkah sejumlah produsen minuman soda raksasa dunia hengkang dari negara beruang merah itu.

CEO Chernogolovka CEO Natalia Sakhnina mengatakan kepada Reuters seperti dikutip VOA, Rabu (3/8), bahwa pangsa pasar yang mereka incar tersebut memiliki nilai kapitalisasi sebesar $9 miliar.

Eksodus massal perusahaan-perusahaan Barat sebagai bentuk sanksi dan pembatasan menyusul tindakan Rusia di Ukraina telah menciptakan peluang tak terduga bagi bisnis dan pengusaha lokal Rusia.

Chernogolovka, nama sebuah kota di luar Moskow dan didirikan pada 1998, memproduksi makanan ringan, air kemasan, limun herbal, minuman energi dan, sejak Mei, mereka juga mendiversifikasi usahanya dengan membuat Cola Chernogolovka.

Perusahaan milik swasta ini menggandakan bisnisnya lebih dari dua kali lipat tahun ini, kata Natalia Sakhnina dalam sebuah wawancara. Ia berharap dapat meraih 30 persen pangsa pasar dalam dua tahun, naik dari sekitar 8,5 persen pada akhir tahun 2021.

"Kami dulu, sekarang dan di masa mendatang adalah (tetap menjadi) produsen minuman utama Rusia," kata Sakhnina. "Kami berharap dan bekerja untuk dapat memimpin pasar Rusia."

Pendapatan di pasar minuman non-alkohol Rusia tersebut mencapai total $8,8 miliar, menurut penyedia data Statista.

Meskipun minuman bersoda yang dibuat oleh Coca-Cola dan Pepsi hingga kini masih tersedia di Rusia, tetapi diyakini bahwa kehadiran mereka akan menghilang seiring dengan waktu. Setok kedua produk yang ada semakin menipis sehingga produsen lokal perlu untuk turun tangan dalam mengambil alih pasar.

Pepsi menangguhkan produksi dan penjualan soda di Rusia pada bulan Maret. Perusahaan tersebut adalah salah satu dari banyak merek konsumen Barat yang membatasi operasi bisnisnya setelah Rusia mengirim pasukan ke Ukraina.

Coca-Cola juga menangguhkan operasi pada bulan Maret. Pada bulan Juni, perusahaan itu mengatakan pabrik pembotolan Coca-Cola dan pelanggan yang ada di Rusia mulai kehabisan setok.

Volume produksi Chernogolovka di kota selatan Krasnodar hampir mencapai dua kali lebih besar. Perusahaan meningkatkan kapasitasnya sebesar 50 persen di Novosibirsk Siberia pada tahun 2022 jika dibandingkan dengan tahun 2021, kata Sakhnina.

Merek cola yang baru diluncurkan, termasuk Chernogolovka dan pesaingnya, Ochakovo CoolCola, melonjak menjadi 5 persen dari penjualan dalam kategori tersebut pada paruh pertama 2022, kata NielsenIQ Russia.

"Perusahaan kami tidak hadir di segmen cola," kata Sakhnina tentang area yang menguasai sekitar 50 persen pangsa pasar.

"Tahun ini kami memasuki segmen ini dan ini bertepatan dengan kepergian pemain internasional dalam rasa ini. Jadi jika kami mengevaluasi prospek dan ambisi kami, mereka hampir tidak terbatas."

Chernogolovka sedang membangun pabrik seluas 40.000 meter persegi di tengah kota sebagai langkah antisipasi dari melonjaknya permintaan produk tersebut. Fasilitas produksi ini akan menelan biaya lebih dari 3 miliar rubel ($50 juta) dan tahap pertama dijadwalkan selesai pada Maret 2023.

Baca Juga: