Saat melawat ke Manchester, Leipzig ­percaya diri bakal menang besar untuk lolos ke delapan besar.

LEIPZIG - Bek tengah RB Leipzig, Josko Gvardiol, menyundul bola untuk mencetak gol babak kedua. Ini membatalkan keunggulan Manchester City lewat Riyad Mahrez. Kedua tim mengakhiri pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions dengan skor imbang 1-1, Kamis (23/2) dini hari WIB.

Gvardiol merupakan salah satu pemain bersinar saat memperkuat pertahanan Kroasia di Piala Dunia Qatar. Dia menunjukkan bakatnya, sundulannya meluncur menuju gawang City untuk menyamakan kedudukan di menit ke-70. City memimpin lebih dulu di menit ke-27 melalui Mahrez. Tampaknya berada di jalur kemenangan tandang. Tapi, City lengah usai jeda yang membuat mereka kebobolan.

Tim tuan rumah yang hanya kalah sekali dalam 20 pertandingan terakhir, menemukan semangat di babak kedua. Leipzig kini menuju ke Etihad untuk leg kedua dengan percaya diri. Striker bintang City, Erling Haaland, kurang mendapat dukungan. Situasi itu karena pemain Norwegia tersebut tidak mendapatkan umpan-umpan matang dari gelandang Kevin de Bruyne yang absen.

"Akhirnya kami sedikit gugup. Pelatih menyuruh kami tenang, masih ada 90 menit lagi untuk bermain," ujar Mahrez. Kedua tim menuju ke Stadion Etihad di Manchester dengan peluang yang sama di leg kedua, 14 Maret mendatang. Usai pertandingan, pelatih City, Pep Guardiola, mengatakan bahwa tim asuhannya akan sangat waspada di leg kedua.

"Saya tidak ingin datang ke sini dan kalah 4-3. Pertandingan akan lebih ketat di Manchester," ujar Guardiola yang pernah melatih Bayern Munich untuk meraih gelar Bundesliga selama tiga tahun di Jerman. Dia juga mengatakan City sulit bersaing dengan kecepatan tim asal Jerman.

"Kami tidak memiliki tim untuk bersaing dengan mereka yang memiliki banyak transisi. Mereka lebih baik dari kami dan lebih cepat. Kecepatan mereka tidak kami miliki," sambungnya. Guardiola menambahkan,

"Mungkin leg kedua akan memutuskan untuk bermain dengan sembilan striker. Tapi, saya sudah melatih di Jerman dan menganalisis permainan Leipzig."

Guardiola mengumpulkan seluruh skuadnya di lapangan untuk sesi motivasi dadakan setelah peluit akhir dalam upaya untuk mengangkat semangat mereka. Mereka menundukkan kepala. Guardiola bertanya, "Mengapa kepalamu menunduk. Angkat kepalamu."

"Itu permainan yang sangat bagus. Jika orang tidak menyukainya, tidak masalah. Anda memainkan permainan dengan cara yang seharusnya," sambungnya. Pelatih City itu mengatakan Liga Champions dulu cukup mudah, tetapi sekarang menjadi kompetisi yang sangat sulit dan menuntut persiapan sempurna. "Semua tim sangat kuat," tandasnya.

Percaya Diri

Pelatih Leipzig, Marco Rose, memotivasi tim asuhannya saat jeda agar bermain tenang untuk menghentikan City. "Saya memberi tahu anak-anak untuk tidak terus bertahan. Itu bukan rencana permainan kita," ujarnya.

Rose percaya diri menjelang leg kedua di Manchester tengah bulan depan. Meski demikian, dia saat melawat ke City harus unggul telak. "Di City, kami lebih suka memiliki keunggulan 3-0," sambungnya. "Kami bisa mengambil banyak pelajaran dari permainan kali ini. Kami tidak bisa tampil seperti yang kami lakukan di babak pertama," tandasnya.

Rose juga menegaskan Gvardiol tetap bertahan di Leipzig. Di musim keduanya di Leipzig sejak pindah dari Dynamo Zagreb, performa Gvardiol untuk Leipzig membuatnya menjadi incaran beberapa klub Eropa. Gvardiol baru-baru ini mengatakan akan pergi menyusul Christopher (Nkunku). Dia mengacu ke striker Prancis yang pergi ke Chelsea.

Rose menepis spekulasi bahwa bek itu hengkang ke Liga Inggris. Dia adalah pemain RB Leipzig. Dia akan tetap menjadi pemain RB Leipzig. "Dia bilang suka dan merasa nyaman di sini. "Sebagai pelatih, saya ingin bekerja dengan pemain terbaik," sambungnya. ben/AFP/G-1

Baca Juga: