Temuan molekul CH3+ oleh JWST, memiliki kandungan atom karbon yang terikat pada atom hidrogen tetapi juga dapat berikatan dengan unsur lain, seperti oksigen, nitrogen atau fosfor. Molekul ini dinilai yang menjadi sumber bagi penciptakan kehidupan di Bumi.

Dari mana kehidupan awal muncul dari benda mati menjadi salah satu pertanyaan yang belum terpecahkan. Pembentukan molekul organik kompleks seperti asam amino, dari yang lebih sederhana, seperti CH3+ atau metilium, menjadi sangat kompleks menjadi salah satu fokus perhatian penelitian.

Yang unik molekul CH3+, yang juga dikenal sebagai kation metil, telah terdeteksi di luar angkasa untuk pertama kalinya oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb (James Webb Space Telescope/JWST). Dari hasil awal yang belum diedit diterbitkan pada 26 Juni 2023 di jurnalNature, teleskop JWST menemukan molekul organik berbasis karbon.

Temuan molekul CH3+ oleh JWST, memiliki kandungan atom karbon yang terikat pada atom hidrogen tetapi juga dapat berikatan dengan unsur lain, seperti oksigen, nitrogen atau fosfor. Molekul ini dinilai yang menjadi sumber bagi penciptakan kehidupan di Bumi.

Selama ini CH3+ dikenal sebagai molekul organik yang sangat sederhana, hanya satu atom karbon dan 3 atom hidrogen. Molekul ini dapat bereaksi dengan molekul lain lalu membentuk molekul yang lebih kompleks. Kehadirannya CH3+ di luar angkasa memberi tahu bahwa blok bangunan dasar untuk kehidupan ada di luar sana.

"CH3+ ini adalah inisiator dari banyak reaksi kompleks yang sangat menarik," kata Stephan Schlemmer, seorang profesor fisika eksperimental di Cologne University di Jerman. Schlemmer adalah bagian dari tim internasional yang mengerjakan temuan terbaru.

Adanya CH3+ di luar angkasa membantu para ilmuwan menemukan sidik jari molekul CH3+ dalam cahaya yang berasal dari piringan debu dan gas yang berputar-putar di sekitar bintang muda. Piringan itu berada di Nebula Orion, yang jaraknya 1.350 tahun cahaya dari Bumi.

Nebula Orion yang terlihat dengan mata telanjang dan cahayanya tampak hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan gambar. Tetapi setiap atom dan molekul menyerap atau memancarkan cahaya secara unik, dengan palet warna spesifiknya sendiri.

Misalnya, hidrogen, atom paling sederhana. Ketika tereksitasi, memancarkan cahaya merah, dan jika dilihat melalui prisma, akan dilihat empat garis karakteristik yang membentuk spektrumnya. Para ilmuwan menyebut teknik ini spektroskopi, yang dilakukan di luar angkasa dengan JWST.

Penemuan CH3+ tergolong tidak terduga. Tapi masalahnya, ketika para astronom menangkap spektrum planet pembentuk piringan ini, itu mengejutkan. Schlemmer bahkan mengatakan tidak ada yang tahu apa itu. hay/I-1

Baca Juga: