Xi Jinping secara resmi dideklarasikan sebagai Presiden Tiongkok untuk periode ketiga pada Jumat (10/3). Ini sekaligus menjadi sejarah dalam politik Tiongkok yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana seorang bisa menjabat hingga periode ketiga.

Hasil tersebut menjadikan Xi Jinping sebagai pemimpin palin berkuasa di Tiongkok dalam beberapa generasi. Ia kembali terpilih dalam pemungutan suara dalam Kongres Rakyat Nasional (National People's Congress/NPC) ke-14 di Aula Besar Rakyat.

Hampir 3.000 anggota parlemen Tiongkok memberikan suara untuk memilih Xi sebagai presiden dalam sebuah pemilihan di mana tidak ada kandidat lain.

"Xi juga menerima suara bulat untuk masa jabatan ketiga sebagai ketua Komisi Militer Pusat," tulis Channel News Asia.

Sementara itu, tokoh politik Tiongkok Zhao Leji (66) terpilih sebagai ketua parlemen yang baru dan Han Zheng (68) sebagai wakil presiden yang baru. Kedua orang ini berasal dari tim pemimpin partai Xi sebelumnya di Komite Tetap Politbiro.

Panggung telah disiapkan untuk masa jabatan lima tahun Xi yang baru setelah perubahan konstitusi pada tahun 2018 yang menghapus batas masa jabatan.

Pemungutan suara pada hari Jumat sebagian besar bersifat seremonial karena Xi telah mengunci masa jabatan ketiga yang bersejarah sebagai kepala Partai Komunis China pada kongres partai besar Oktober lalu, menyegel posisinya sebagai penguasa paling kuat di Tiongkok sejak Mao Zedong.

Baca Juga: