JAKARTA - Investor mulai mengesampingkan kekhawatiran terhadap potensi gagal bayar Evergrande Group dan mengalihkan perhatian ke hasil pertemuan dewan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, Kamis (23/9) dini hari WIB. Kondisi tersebut berpotensi mempengaruhi pelemahan lanjutan rupiah terhadap dollar AS.

Fokus pasar akan tertuju ke proyeksi ekonomi dan petunjuk tentang kapan dan bagaimana bank sentral AS akan memangkas program stimulus besar-besaran. "Investor menantikan pengumuman kebijakan The Fed terkait tanda-tanda kapan bank sentral akan mulai mengurangi program pembelian obligasi besar-besaran," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu (22/9).

Dari domestik, jumlah kasus harian Covid-19, Rabu (22/9) bertambah 2.720 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 4.198.678 kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar Covid-19 mencapai 149 kasus sehingga totalnya mencapai 140.954 kasus.

Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 5.356 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4.008.062 kasus. Dengan demikian, total kasus aktif Covid-19 mencapai 49.662 kasus. Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 80,41 juta orang dan vaksin dosis kedua 45,85 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Seperti diketahui, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (22/9) sore, ditutup melemah 5 poin atau 0,04 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.243 rupiah per dollar AS.

Baca Juga: