JAKARTA - Nilai tukar rupiah diperkirakan melanjutkan penguatannya, hari ini (27/4), seiring keterbatasan pergerakan dollar AS. Data Durable Goods Orders di Amerika Serikat (AS) maih jauh dari ekspektasi sehingga belum mampu menjadi sentimen positif bagi dollar AS.

Pemerintah AS, Senin (26/4) malam WIB, melaporkan pesanan untuk barang tahan lama rebound pada Maret 0,5 persen setelah penampilan buruk di bulan sebelumnya. Sayangnya, lonjakan tersebut masih di bawah estimasi pelaku pasar, yakni Dow Jones dan Wall Street Journal, sebesar 2,2 persen.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ditutup menguat 40 poin atau 0,28 persen dari akhir pekan lalu menjadi 14.485 rupiah per dollar AS.

"Sentimen pelemahan dollar AS berlanjut di tengah spekulasi Gubernur The Fed Jerome Powell akan menghindari pembicaraan pengurangan pembelian obligasi pada pertemuan kebijakan pekan ini," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Senin (26/4).

Indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar terhadap mata uang lainnya berada di posisi 90,76, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 90,86.

Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,579 persen, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,567 persen.

Baca Juga: