JAKARTA- Ini cerita kontak tembak antara pasukan TNI versus Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terjadi pada bulan September 2018. Kontak tembak ini terjadi di Kampung Gabuleme Tingginambut, Puncak Jaya, Papua.

Ketika itu, tepatnya Selasa 2 September 2018 dini hari, saat suasana masih remang, sejumlah personel TNI yang dipimpin oleh Lettu Inf Angga, sedang melakukan patroli dan menyisir wilayah Kampung Gabuleme Tingginambut, Puncak Jaya yang diduga jadi markas KKB pimpinan Goliat Tabuni.

Saat sudah mendekati tempat yang diduga markas KKB Goliat Tabuni, pasukan TNI dihujani peluru. Di keremangan pagi, kontak tembak pun pecah dengan sengit.

Pasukan TNI, membalas dan terus merangsek. Hingga kemudian pasukan TNI pun berhasil menguasai markas KKB. Peristiwa kontak tembak di Tingginambut, Puncak Jaya dibenarkan

Kapendam XVII Cenderawasih saat itu, Kolonel Inf Muhammad Aidi. Kata Kolonel Aidi, setelah kontak tembak sengit, pasukan TNI berhasil menduduki markas Goliat Tabuni.

Namun, meski sudah menguasai markas, bukan berarti situasi langsung mereda. Kelompok separatis kembali melakukan serangan. "Mereka terus melakukan gangguan kepada pasukan TNI yang menduduki markas mereka. (Melepaskan) dua sampai empat tembakan ke arah pasukan kemudian menghilang, namun beberapa saat kembali melakukan penembakan dan dari suaranya dilakukan dengan jarak cukup dekat," kata Aidi dalam keterangannya saat itu.

Meski sudah lelah, karena menempuh medan yang cukup berat, ditambah terlibat dalam kontak tembak sengit, pasukan TNI tetap semangat membalas. Sampai kemudian kelompok separatis mundur dari lokasi, karena terdesak.

Para prajurit TNI pun, setelah itu langsun bergerak melakukan penyisiran di tengah hawa pagi yang menggigit tubuh. Sekira pukul 06.00 WIT, menurut keterangan Kolonel Aidi, pasukan TNI yang melakukan pengejaran, berhasil menemukan lokasi tempat kelompok separatis melakukan penembakan.

Kontak tembak pun kembali pecah. Dalam kondisi alam yang masih gelap, karena masih pagi buta, pasukan TNI melakukan balasan tembakan.

"Mereka (KKB) memberikan perlawanan cukup ramai, belum diketahui apakah di dalam kelompok tersebut ada GT atau tidak karena cuaca gelap dan medan tertutup," kata Kolonel Aidi.

Akhirnya, kata Kolonel Aidi, pasukan TNI berhasil membuat KKB kocar kacir dan kabur ke hutan. Setelah itu, pasukan TNI langsung melakukan penyisiran. Saat itulah, ditemukan dua jenazah bersama senjata api FNC. Satu jenazah diketahui bernama Dekilas Tabuni, satu lagi tidak teridentifikasi. Dekilas Tabuni selama ini dikenal sebagai tangan kanan Goliat Tabuni.Dekilas Tabuni terkapar tewas tertembus peluru pasukan TNI.

Seperti diketahui, saat ini pasukan gabungan TNI dan Polri tengah fokus mengejar KKB pimpinan Lekagak Telenggen yang bercokol di Kabupaten Puncak, Papua. Kelompok ini, kerap menebar teror kepada masyarakat, baik itu berupa pembakaran rumah dan sekolah, sampai pembunuhan warga sipil.

Baca Juga: