Pendiri sekaligus CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk berusaha meningkatkan pertahanan satelit Starlink usai mendapatkan serangan cyber saat beroperasi di atas wilayah konflik Ukraina. Hal ini menyebabkan sinyal satelit Starlink menjadi macet.

Karena itu, Elon Musk dan SpaceX mengirim terminal Starlink ke Ukraina. Ini setelah seorang pejabat pemerintah mengirimkan permintaan untuk mengaktifkan kembali layanan internet yang terganggu akibat invasi Rusia.

Pengiriman terminal darat StarLink, yang menggunakan antena dan terminal untuk mengakses layanan broadband satelit, tiba di Ukraina pada Senin 28 Februari 2022. Sehingga, dengan terminal yang digunakan, SpaceX bekerja untuk membuatnya tetap berjalan.

Elon Musk mengatakan, dengan terminal yang digunakan, SpaceX bekerja untuk membuatnya online kembali. Namun, kemudian gangguan datang sehingga menyebabkan pengiriman sinyal macet untuk beberapa waktu.

"Beberapa terminal Starlink di dekat daerah konflik macet selama beberapa jam pada suatu waktu," kata Musk dalam pernyataan melalui Twitter, pada 1 Maret lalu, dikutip dari laman SpaceX.

"Pembaruan perangkat lunak terbaru kami mem-bypass (mengatasi) jamming (kemacetan) itu," lanjutnya.

SpaceX direprioriisasi untuk pertahanan cyber dan mengatasi kemacetan sinyal. Kondisi tersebut menyebabkan sedikit keterlambatan di Starship dan Starlink V2.

Musk menambahkan, SpaceX mengalihkan fokusnya untuk menjaga agar layanan Starlink tidak terganggu di Ukraina dan kemungkinan di tempat lain.

"SpaceX memprioritaskan pertahanan siber dan mengatasi gangguan sinyal," ucapnya.

Musk juga menyebut, bahwa tindakan tersebut merupakan pekerjaan jaminan kualitas yang tidak terduga untuk sistem Starlink.

SpaceX Starship merupakan pesawat ruang angkasa yang bisa digunakan kembali. ini dirancang untuk menggunakan booster besar yang bisa digunakan kembali yang disebut Super Heavy untuk meluncurkan misi ke luar angkasa.

NASA telah memanfaatkan kendaraan Starship untuk mendaratkan astronot di bulan untuk program Artemis-nya. SpaceX berharap peluncuran penerbangan orbital pertama dari Starship tanpa awak dalam beberapa bulan ke depan.

Starlink V2 adalah sistem Starlink generasi berikutnya dari SpaceX yang mencakup tautan laser antara satelit dan perangkat tambahan lainnya.

Setelah mengirimkan terminal Starlink ke Ukraina, Musk memperingatkan bahwa sistem tersebut dapat membuat penggunanya rentan terhadap serangan militer Rusia.

"Peringatan Penting: StarLink adalah satu-satunya sistem komunikasi non-Rusia yang masih bekerja di beberapa bagian Ukraina, sehingga probabilitas ditargetkan tinggi. Silakan gunakan dengan hati-hati," tulis Elon Musk melalui Twitter pada Kamis (3/3) lalu.

Setelah memberikan terminal Starlink ke Ukraina, Elon Musk memperingatkan bahwa sistem dapat membuat penggunanya rentan terhadap serangan militer Rusia.

"Nyalakan StarLink hanya ketika dibutuhkan dan tempatkan antena sejauh mungkin dari orang-orang. Tempatkan kamuflase cahaya di atas antena untuk menghindari deteksi visual," tambah Elon Musk.

Pada hari Kamis, SpaceX telah mengirimkan kumpulan satelit Starlink terbaru ke orbit dengan roket Falcon 9. Misi tersebut meluncurkan 47 satelit Starlink terbaru di orbit dari Pad 39A di Kennedy Space Center NASA.

Kini, SpaceX telah meluncurkan lebih dari 2.000 satelit ke orbit, dengan rencana megakonstelasi awal 12.000. Ini bertujuan untuk menyediakan cakupan broadband global.

Baca Juga: