JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ditutup melemah, dipicu masih tingginya imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS). IHSG ditutup melemah 33,95 poin atau 0,53 persen ke posisi 6.324,26. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 7,74 poin atau 0,81 persen ke posisi 943,09.

"IHSG hari ini terkoreksi akibat bond yield yang cenderung naik sehingga kekhawatiran pasar dana dari emerging market dapat kembali ke Amerika," kata Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony di Jakarta, Senin (15/3).

Kenaikan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun yang naik cukup tajam dan saat ini berada di level 1,62 persen dikarenakan ekspektasi inflasi masih menjadi perhatian investor. Selain itu investor global akan wait and see terhadap rapat Komite Pasar Terbuka Federal atau FOMC pada 18 Maret mendatang untuk memperhatikan kebijakan perubahan Fed Fund Rate.

"IHSG pada pekan ini akan cenderung turun," ujar Chris.

Dibuka menguat, IHSG masih banyak menghabiskan waktu pada satu jam pertama di zona hijau namun kemudian turun dan tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Baca Juga: