JAKARTA - Untuk mencegah tawuran, berbagai elemen utamanya orangtua, harus mengajarkan arti kehidupan kepada anak-anak remaja. Jika mereka memahami arti kehidupan, diharapkan tidak akan tawuran lagi.

Menurut Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar, tawuran sudah memprihatinkan. Maka, pemerintah Kota Jakarta Timur melakukan sosialisasi pencegahan tawuran dan kekerasan seksual terhadap perempuan serta anak.

"Pemkot sangat concern terhadap adanya pencegahan tawuran dan kekerasan seksual anak," kata Wali Kota. Dia mengatakan ini saat membuka "Sosialisasi Pencegahan dan Antisipasi Terjadinya Tawuran, Kekerasan Seksual Perempuan dan Anak di Masyarakat" yang dilakukan di Aula Kantor Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa.

Sosialisasi yang digelar secara daring dan tatap muka (offline) itu diikuti para tokoh agama, tokoh masyarakat, RT/RW, kepala sekolah, guru SMP dan SMA Jakarta Timur.

Anwar mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan Suku Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Timur ini untuk memberi edukasi.

Selain itu, juga memberi pemahaman kepada pemangku kepentingan dari sisi agama dan sosial. Tujuannya untuk meminimalkantawuran, kekerasan seksual perempuan dan anak di Jakarta Timur. Wali Kota memberi pemahaman arti dalam kehidupan, khususnya untuk anak-anak remaja karena jati dirinya masih labil dan mudah dipengaruhi lingkungan yang kurang baik.

"Bagaimana kita upayakan mereka mengejar prestasi, bukan mengejar tawuran," ujarnya. Sedangkan Kepala Suku Dinas PPAPPJakarta Timur, Hary Sutanto, menjelaskan, peserta sosialisasi secara offline mencapai 100 orang. Sedangkan peserta daring mencapai 1.000 orang.

Menurut Hary, sosialisasi ini dalam rangka pencegahan hal-hal yang tidak diinginkan. Dampak tawuran sesuai dengan arahan pimpinan, kalau memang ada anak sekolah yang tawuran dan mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP), maka akan dicabut KJP-nya.

Salah satu tokoh masyarakat RW 03 Kelurahan Balimester, Hendar Asmar, menyambut baik sosialisasi itu karena dapat menambah wawasan warga dalam mencegah aksi tawuran dan kekerasan seksual. "Kita akan sosialisasikan kepada warga lainnya bagaimana melakukan pencegahan tawuran dan kekerasan seksual anak serta perempuan," jelasnya.

Baca Juga: