Tarakan - Cegah stunting, Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara Vamelia Ibrahim menyampaikan anak yang mengalami hambatan pertumbuhan perlu segera ditangani.

"Dari kondisi inilah saya meluncurkan inovasi Tumbuh Sehat, Aktif dan Kreatif (Busak) PAUD. Melalui Busak PAUD, diketahui status pertumbuhan anak di seluruh PAUD yang ada di Tana Tidung," kata Vamelia di Tana Tidung, Sabtu.

Jika merujuk pada hasil Survei Status Gizi Indonesia yang diselenggarakan Kemenkes RI bahwa prevalensi stunting di Tana Tidung mencapai 30,7 persen.

Pada usia dini, kata dia, anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Karena itulah, lanjutnya, masa usia dini juga kerap kali disebut dengan masa keemasan.

Namun, diakuinya, tak jarang anak mengalami hambatan pertumbuhan hingga mengalami stunting atau atau kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis.

Anak yang mengalami hambatan pertumbuhan, kata dia, perlu segera ditindaklanjuti secara terpadu dan sistematis oleh pihak terkait.

Vamelia melanjutkan melalui Busak PAUD, tidak hanya pemenuhan kebutuhan kesehatan dan gizi, tetapi juga administrasi kependudukan anak seperti KIA dan Akte Kelahiran.

Selain itu juga dimonitoring perkembangan kemampuan literasi dan numerasi. Ia berharap seluruh anak di Tana Tidung tumbuh menjadi anak yang sehat, aktif, dan kreatif.

Pokja Bunda PAUD di Tana Tidung juga melakukan gerakan minum susu dan makan telur serentak di seluruh PAUD. Hal Ini dilakukan sebagai upaya memenuhi kebutuhan gizi anak. Gerakan tersebut dilakukan setiap hari Jumat.

Gerakan itu, kata dia, dikawal Bunda PAUD sebagai Bunda Anak Asuh Indonesia Sehat (BAAISS) mulai dari tingkat kabupaten hingga desa.

Baca Juga: